Atasi Lonjakan Harga, Sekjen Kemendagri Serukan Pemda Segera Gelar Operasi Pasar

Jakarta (SN) – Pemerintah daerah (Pemda) untuk segera melaksanakan operasi pasar apabila terjadi lonjakan harga komoditas pokok di wilayahnya. Hal ini disampaikan Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, pada Senin, (24/2/2025).
Dalam rapat tersebut, Tomsi mengungkapkan bahwa beberapa komoditas mengalami kenaikan harga yang signifikan pada minggu ketiga Februari 2025 di sejumlah daerah.
Beberapa komoditas yang mencatatkan lonjakan harga antara lain minyak goreng, yang mengalami kenaikan di 170 kabupaten/kota, gula pasir di 160 kabupaten/kota, dan cabai merah di 159 kabupaten/kota. Tidak hanya itu, harga bawang putih, cabai rawit, dan beras juga tercatat naik di banyak daerah.
“Bawang putih tercatat naik di 143 kabupaten/kota, cabai rawit di 123 kabupaten/kota, dan beras di 96 kabupaten/kota. Kami sangat berharap daerah-daerah yang mengalami kenaikan ini segera mengambil langkah nyata melalui operasi pasar,” ujar Tomsi dalam ulisanya yang diterima media ini.
Baca Juga : Stok Beras Aman Hingga Lebaran, Harga Tetap Stabil di Tanjungpinang
Tomsi juga menyoroti masalah khusus terkait dengan bawang putih, yang 99 persen dipasok dari impor. Menurutnya, persoalan utama terletak pada distribusi yang tidak optimal. Saat komoditas tersebut masuk ke pasar, seharusnya harga bisa kembali stabil.
Ia pun mengingatkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk memastikan distribusi bawang putih berjalan lancar, terutama menjelang perayaan Lebaran.
“Setiap tahun, harga bawang putih dapat melonjak hingga 200 persen menjelang Lebaran. Bisa mencapai Rp120.000 per kilogram. Kami minta ini segera ditangani dengan baik,” tambahnya.
Tomsi juga mengingatkan kepada Pemda agar segera bertindak agar tidak ada lagi lonjakan harga yang berlarut-larut. Ia meminta seluruh stakeholders terkait, termasuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), untuk lebih memahami dinamika harga di daerah masing-masing dan bertindak cepat.
“Apalagi minggu depan, kepala daerah yang baru akan mulai bertugas. Kita akan mulai rapat dengan mereka. Saya harap staf-staf Pemda bisa turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi pasar,” tegasnya.
Baca Juga : Anggota DPR Ingatkan Kewaspadaan Terhadap Barang Impor Ilegal Jelang Ramadan
Tomsi menyoroti bahwa meskipun Rakor Inflasi dilakukan setiap Senin, masih ada pejabat daerah yang belum memeriksa kondisi pasar secara langsung. Ia berharap TPID segera bergerak cepat, melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab, dan mengimplementasikan langkah terbaik untuk mencegah kenaikan harga yang lebih tinggi.
Selain itu, Tomsi juga menekankan pentingnya kementerian/lembaga (K/L) dalam menghitung distribusi komoditas dengan cermat, sehingga komoditas sampai ke konsumen dengan harga yang stabil.
“Jika kita sungguh-sungguh, kita bisa mencegah kenaikan harga yang lebih tinggi. Saya harap tim TPID segera turun ke lapangan dan lakukan tugas dengan sebaik-baiknya. Mari kita lihat hasilnya minggu depan,” tandas Tomsi. (SN)
Editor : Mukhamad