Warga Tuntut Penutupan Kafe Leko di Tanjungpinang Setelah Keributan Memakan Korban Jiwa

Tanjungpinang (SN) – Warga masyarakat sekitar Kafe Leko yang terletak di Jalan Aisyah Sulaiman, Kota Tanjungpinang, melayangkan protes keras terhadap operasional Tempat Hiburan Malam (THM) tersebut. Mereka mendesak pemerintah untuk segera menutup kafe yang dinilai sering menimbulkan keresahan dan gangguan bagi warga sekitar.
Desakan ini semakin kuat setelah insiden tragis terjadi pada Minggu (23/2/2025) dini hari. Seorang pengunjung dilaporkan meninggal dunia akibat terlibat keributan yang terjadi di kafe tersebut.
Bukan hanya insiden maut yang membuat warga resah, tetapi kebisingan yang ditimbulkan dari suara musik keras juga menjadi keluhan utama. Sejumlah warga sekitar mengungkapkan bahwa hampir setiap malam Kafe Leko diwarnai keributan, baik dari suara musik yang menggelegar hingga aksi perkelahian antar pengunjung.
“Saya sudah tidak tahan lagi dengan kebisingannya. Setiap malam, musiknya terlalu keras, dan itu mengganggu tidur saya dan anak-anak. Bahkan tetangga saya yang sudah tua juga mengeluhkan hal yang sama,” ujar salah seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan, pada Senin (24/2/2025).
Baca Juga : Tragis, Pengunjung Leko Cafe Tewas Setelah Terlibat Perkelahian di Tanjungpinang
Warga tersebut mengaku sudah beberapa kali menghubungi pihak pengelola untuk meminta agar volume musik dikurangi, namun permintaannya tidak pernah digubris.
“Saya sudah bilang baik-baik, tapi mereka tidak pernah menghiraukannya. Suara musik tetap keras,” tambahnya.
Selain kebisingan, warga juga mengungkapkan ketidaknyamanan mereka akibat seringnya terjadi perkelahian di dalam kafe tersebut. Insiden yang paling menghebohkan adalah perkelahian yang melibatkan seorang prajurit TNI, yang berujung pada tewasnya akibat luka tusukan pada Minggu (23/2/2025).
“Saya mendengar keributan itu, tapi sudah terlalu sering terjadi, jadi saya memilih untuk tidak keluar rumah. Kejadian ini sudah benar-benar meresahkan,” kata warga lainnya.
Tindakan aparat keamanan pun kini menjadi sorotan. Warga meminta agar pihak berwajib lebih tegas dalam mengawasi dan mengendalikan aktivitas di kafe tersebut. Mereka mendesak agar pengelola Kafe Leko diberi sanksi tegas jika terbukti lalai dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Menanggapi hal ini, masyarakat berharap agar pemerintah dan pihak kepolisian segera merespons keluhan mereka dengan langkah konkret. Mereka menginginkan penutupan Kafe Leko atau setidaknya pengawasan yang lebih ketat untuk menjamin keamanan dan kenyamanan warga sekitar.
Sebelumnya, pada Januari 2024 lalu, Kafe Leko juga terlibat dalam insiden keributan yang sempat viral di media sosial. Dalam kejadian tersebut, beberapa pengunjung terlibat perkelahian hingga menyebabkan seorang korban, JT, dikeroyok hingga mengalami luka di pelipis mata dan punggung.
Rekan korban juga mengalami luka akibat senjata tajam dan keduanya harus dilarikan ke Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib untuk mendapatkan perawatan medis. (SN)
Editor : M Nazarullah