Potensi Budidaya Tripang di Kepulauan Riau: Terobosan Ekonomi dari Nelayan Binaan Pospera Kepri

Salah satu tempat budi daya Tripang di Desa Teluk Bakau, Kabuaten Bintan., Provinsi Kepri. (F- Antara foto)

Batam (SN) – Budidaya tripang memiliki potensi besar untuk berkembang di wilayah perairan Kepulauan Riau (Kepri). Meski belum banyak pengusaha yang mengembangkannya, Dewan Pimpinan Daerah Posko Perjuangan Rakyat (DPD Pospera) Kepri melalui nelayan binaannya kini fokus pada budidaya tripang yang dianggap memiliki peluang pasar global.

Setelah sukses dalam menggarap rumput laut, nelayan binaan Pospera Kepri membuat terobosan baru dengan mengembangkan budidaya tripang di perairan sekitar Pulau Medang, Senayang, Kabupaten Lingga. Untuk Kepri sendiri, budidaya tripang yang menonjol terdapat di Kabupaten Bintan dan Kabupaten Lingga.

Tripang sangat diminati pasar internasional, termasuk Jepang dan China. “Kami fokus pada budidaya tripang dan membina nelayan di sini agar dapat meningkatkan nilai ekonomi karena target pasar global. Hasilnya akan kami ekspor,” ujar Hazhary, Ketua DPD Pospera Kepri, Selasa (14/05/2024).

Tripang tidak hanya digunakan sebagai bahan konsumsi, tetapi juga untuk obat-obatan dan kosmetik. Produk obat-obatan dan minyak dengan bahan baku tripang asal Malaysia dijual di pasaran Kepri.

Hazhary berharap pemerintah mendorong nelayan budidaya tripang di Kepri agar mendapatkan perhatian serius karena memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian rakyat. Selain menjual hasil budidaya, dia berharap hasilnya bisa dikelola menjadi komoditi atau produk jadi unggulan Kepri.

“Budidaya tripang tentu akan semakin maju bila harga jualnya cukup baik di pasaran lokal. Kami berharap ada pabrik yang mau mengelola dan memproduksi makanan, kosmetik, dan obat-obatan dari tripang,” ujarnya.

Ia juga mengemukakan bahwa sejumlah lokasi di daerah lainnya di Kepri dapat dikembangkan untuk budidaya tripang. Harga tripang cukup tinggi, terutama bila diekspor.

“Kepri dengan luas perairan 96 persen, dengan jumlah 1.796 pulau, merupakan tempat yang layak dikembangkan tripang, ikan, udang, hingga rumput laut yang sudah diekspor,” tambahnya.

Wartawan : Riko
Editor : M Nazarullah

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *