Sinergi PT Pelindo dan BUMD Tanjungpinang: Pengelolaan Terminal Penumpang Pelabuhan SBP yang Lebih Efisien dan Transparan

Pemko Tanjungpinang menggelar pertemuan penting untuk membahas kerjasama antara PT Pelindo dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam pengelolaan tanda masuk terminal penumpang di Pelabuhan Sri Bintan Pura. (F-Dok Sketsa)

Tanjungpinang (SN) – Pemerintah Kota Tanjungpinang menggelar pertemuan penting untuk membahas kerjasama antara PT Pelindo dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam pengelolaan tanda masuk terminal penumpang di Pelabuhan Sri Bintan Pura.

Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Walikota Tanjungpinang pada Kamis, (9/1/2025), dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, bersama Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Elfiani Sandri, serta sejumlah jajaran terkait, termasuk Inspektorat, Bagian Ekonomi, dan Bagian Hukum.

Hadir dalam pertemuan ini, General Manager PT Pelindo Tanjungpinang, Tonny Hendra Cahyadi, bersama Direktur PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB), Windrasto Dwi Guntoro, beserta tim yang terlibat.

Dalam sambutannya, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Elfiani Sandri, mengungkapkan bahwa pertemuan ini merupakan kelanjutan dari evaluasi terhadap Nota Kesepahaman (MoU) yang telah disepakati sebelumnya.

“Kerjasama ini bertujuan untuk memastikan pengelolaan tanda masuk terminal penumpang di Pelabuhan Sri Bintan Pura berjalan secara efektif, transparan, dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Tanjungpinang,” ujar Elfiani.

Baca Juga : Kemenkes Terbitkan Surat Edaran Waspadai Penyebaran Flu Burung, Masyarakat Diharap Berperan Aktif

Ia juga menambahkan bahwa MoU ini telah mengalami penyesuaian berdasarkan masukan dari berbagai pihak, sehingga diharapkan semakin relevan dan mudah diimplementasikan.

Elfiani menekankan bahwa sinergi antara PT Pelindo dan BUMD Kota Tanjungpinang merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan publik, khususnya di sektor transportasi laut.

Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, dalam kesempatan itu mengingatkan pentingnya kejelasan mengenai ruang lingkup kerjasama.

“Kami perlu mendalami beberapa poin penting, seperti cakupan pengelolaan, mekanisme operasional, dan pemanfaatan pendapatan dari pengelolaan tanda masuk,” jelas Zulhidayat.

Ia juga menekankan bahwa tarif tanda masuk perlu dirancang dengan cermat agar tetap terjangkau oleh masyarakat namun memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah.

Zulhidayat juga mendorong agar semua pihak terkait dapat segera mencapai kesepakatan mengenai perubahan yang diperlukan, sehingga kerjasama ini dapat segera direalisasikan.

General Manager PT Pelindo Tanjungpinang, Tonny Hendra Cahyadi, dalam paparan singkatnya mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan terminal penumpang.

“Kami menemui kesulitan dalam mengintegrasikan sistem pengelolaan dengan kebijakan pusat, serta menjaga koordinasi yang baik antara kantor pusat Pelindo dan BUMD,” ujar Tonny.

Baca Juga : Biaya Haji 2025 Turun, Jemaah Dapat Manfaatkan Pembiayaan Lebih Terjangkau

Namun, ia optimistis bahwa dengan komunikasi yang lebih intensif, tantangan tersebut dapat diatasi. Tonny juga menambahkan bahwa PT Pelindo tengah merancang solusi berbasis teknologi yang akan meningkatkan efisiensi dan mempermudah akses bagi penumpang, sehingga pelayanan di Pelabuhan Sri Bintan Pura semakin optimal.

Di akhir pertemuan, Sekretaris Daerah Zulhidayat menyampaikan harapannya agar kerjasama ini segera terealisasi.

“Kami berharap agar kerjasama antara PT Pelindo dan BUMD Tanjungpinang dapat membawa dampak positif tidak hanya bagi pemerintah daerah, tetapi juga bagi masyarakat pengguna jasa Pelabuhan Sri Bintan Pura. Semoga semua proses administrasi dapat diselesaikan dalam waktu dekat,” tutup Zulhidayat. (SN)

Editor : M Nazarullah

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *