Cinta yang Berlayar: Kisah Pernikahan di Atas Perahu LANTERA

Konsep pernikahan di atas perahu ini bukan hanya sekadar sebuah acara, ini adalah simbol cinta yang merangkul keindahan alam dan tradisi di gelar di Kecamatan Senayang, Lingga, pada Rabu(16/10/2024). (F-Kemenag Kepri)

Lingga (SN) – Hari bahagia, di atas perahu LANTERA yang berlayar di perairan tenang, dua pasangan yang saling mencintai, Suhardi dan Novya Partika, serta Pardamean Panggabean dan Shafira Ulantami, melangsungkan pernikahan yang tak hanya menjadi momen pribadi, tetapi juga menyentuh hati banyak orang.

Konsep pernikahan di atas perahu ini bukan hanya sekadar sebuah acara; ini adalah simbol cinta yang merangkul keindahan alam dan tradisi.

Dari pagi hari, suasana di sekitar perahu LANTERA sudah dipenuhi dengan antusiasme. Warga setempat berkumpul, menghias perahu dengan ornamen Melayu yang indah, sementara bunyi-bunyian irama gendang Melayu yang khas mengalun di udara, menambah kehangatan suasana.

Gelak tawa dan sorak-sorai menggema, menciptakan atmosfer yang meriah, seakan-akan alam pun turut merayakan cinta yang sedang bersemi.

Prosesi akad nikah yang dipimpin oleh Aprianto, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga semakin menambah kesakralan acara.

Di bawah langit yang cerah dan dikelilingi oleh panorama alam yang memukau, mereka saling mengucapkan janji suci, dihadiri oleh orang-orang terkasih yang menyaksikan momen bersejarah ini.

Setiap kata yang terucap mengandung harapan dan impian, mengikat cinta mereka dalam ikatan yang abadi.

Kehadiran Abdurokhman, Kasi Bimas Islam Kemenag Lingga sekaligus Ketua Tim LANTERA, menegaskan dukungan penuh dari pihak Kementerian Agama dalam inovasi layanan ini. Di tengah perjalanan pernikahan ini, Kepala Kemenag Lingga juga memberikan ucapan selamat kepada kedua pasangan yang baru menikah.

Apresiasi terhadap acara sederhana namun berkesan ini mencerminkan betapa pentingnya momen seperti ini bagi masyarakat.

“Biaya pernikahan di atas perahu LANTERA adalah gratis, atau Rp 0,-,” ungkap Erman Zaruddin, Kepala Kemenag Lingga, dengan penuh semangat, pada Rabu (16/10/2024).

Pernyataan ini bukan hanya sekadar informasi; ini adalah jembatan bagi mereka yang mungkin terhalang oleh biaya untuk merayakan cinta mereka. LANTERA hadir sebagai solusi bagi masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terpencil, menjadikan pernikahan bukan hanya impian, tetapi kenyataan yang dapat diraih.

Pernikahan ini bukan hanya tentang dua pasangan, tetapi juga tentang komunitas yang berkumpul untuk merayakan cinta.

Warga setempat menyaksikan dengan haru, memberi dukungan kepada Suhardi dan Novya, Pardamean dan Shafira. Mereka adalah saksi bisu dari janji-janji yang diucapkan, dan semoga cinta ini menginspirasi banyak orang di sekitarnya.

Pernikahan di atas perahu LANTERA adalah sebuah pengingat akan kekuatan cinta dan inovasi. Dalam pelayaran ini, Suhardi dan Novya, Pardamean dan Shafira, tidak hanya merayakan cinta mereka, tetapi juga membuka jalan bagi banyak pasangan lain di masa depan.

Di atas air yang tenang, di bawah langit yang cerah, perahu ini menjadi simbol harapan, kebersamaan, dan cinta yang tidak mengenal batas.

Selamat kepada Suhardi dan Novya Partika, Pardamean Panggabean dan Shafira Ulantami! Semoga perjalanan cinta kalian selamanya berlayar di lautan bahagia, dipenuhi dengan cinta, pengertian, dan keindahan yang tak terhingga dan menjadi keluarga yang harmonis dan rukun sampai usai yang memisahkan. (*)

Editor : Mukhamad

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *