Evakuasi Kapal KM Samarinda: Polres Anambas Tangani 57 Korban dan Barang-barang Penumpang

Polres Kepulauan Anambas berhasil melakukan evakuasi kapal KM Samarinda yang tenggelam dari Perairan Butun menuju Pelabuhan Ikamata di Desa Tarempa Barat, Kecamatan Siantan, Minggu (28/07/2024). (F-Polres Anambas)

Anambas (SN) – Polres Kepulauan Anambas berhasil melakukan evakuasi kapal KM Samarinda yang tenggelam dari Perairan Butun menuju Pelabuhan Ikamata di Desa Tarempa Barat, Kecamatan Siantan, Minggu (28/07/2024).

Kapolres Kepulauan Anambas, AKBP Apri Fajar Hermanto, menjelaskan bahwa proses pengevakuasian dilakukan dengan menarik (towing) kapal tersebut menggunakan kapal milik masyarakat yang dikelola oleh Siskandarwanto.

Selain kapal, sebanyak dua unit sepeda motor juga turut dievakuasi dari kapal tersebut. Barang-barang penumpang kapal KM. Samarinda sudah diamankan di Polsek Siantan untuk penanganan lebih lanjut.

“Hingga saat ini, jumlah korban yang tercatat adalah sekitar 57 orang dengan rincian sebagai berikut: 27 orang dirawat di rumah sakit (20 orang di RSUD Palmatak dan 7 orang di RSUD Tarempa), 3 orang meninggal dunia, 27 orang telah kembali ke rumah mereka, serta 3 unit kendaraan roda dua yang turut diangkut kapal KM. Samarinda,” ujar Kapolres.

Baca juga : Kapal Penumpang KM. Samarinda Tenggelam di Rute Tarempa-Matak, Tim Gabungan Melakukan Operasi Penyelamatan

Kapolres juga menyampaikan rasa duka cita mendalam atas musibah yang terjadi yang tentunya meninggalkan luka mendalam terhadap korban. Kapolres juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

“Saya mewakili keluarga besar Polres Kepulauan Anambas mengucapkan turut berduka cita atas musibah tenggelamnya KM. Samarinda. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan tempat yang mulia di sisi-Nya kepada para korban, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan, kesabaran, dan ketabahan,” doanya.

Sebelumnya, kapal penumpang KM Samarinda, yang melayani rute Tarempa-Matak, tenggelam pada Jumat, (26/07/2024) lalu. Kapal kayu tersebut, yang biasa digunakan oleh warga Anambas untuk penyeberangan antar pulau, diduga tenggelam akibat gelombang tinggi dan kelebihan kapasitas penumpang.

Wartawan : Yanto
Editor : M Nazarullah

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *