Kasus Tuberkulosis (TBC) di Indonesia Terus Melonjak Signifikan
-DPR Luncurkan Kaukus Tuberkulosis untuk Tingkatkan Penanganan TBC di Indonesia
Jakarta (SN) – Berdasarkan laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan, kasus tuberkulosis (TBC) baru di Indonesia mengalami lonjakan signifikan. Pada tahun 2022, ditemukan lebih dari 724.000 kasus baru, sementara angka tersebut meningkat menjadi 809.000 kasus pada tahun 2023.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kasus TBC sebelum pandemi Covid-19 yang rata-rata di bawah 600.000 kasus per tahun. Data tersebut terungkap saat acara peluncuran Kaukus Tuberkulosis DPR di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, pada Senin (19/08/2024).
Menaggapi hal ini, Anggota Komisi IX DPR RI, Putih Sari mengatkan bahwa untuk memberantas TBC di Indonesia, diperlukan keterlibatan lintas sektor karena permasalahan ini sangat kompleks.
“Menyelesaikan persoalan TBC di Indonesia ini harus melibatkan berbagai sektor. Keberadaan parlemen sangat penting karena DPR RI terbagi menjadi 11 komisi dengan bidang pengawasan masing-masing. Setiap bidang ini berkaitan erat untuk mengupayakan eliminasi tuberkulosis,” ujar Putih Sari dikutip dari laman DPR RI, Selasa (20/08/2024).
Peluncuran Kaukus Tuberkulosis DPR ini merupakan langkah konkret DPR RI untuk menjembatani koordinasi lintas sektor dalam upaya pemberantasan TBC di Indonesia.
Putih menekankan bahwa kaukus ini akan berfungsi sebagai pengawas kebijakan, advokasi, dan memastikan komitmen nasional serta internasional dalam menangani penyakit TBC.
“Kita merupakan bagian dari komunitas global. Seluruh parlemen di dunia memiliki komitmen untuk menghilangkan tuberkulosis secara global. Indonesia harus menunjukkan komitmen tersebut,” tegas Putih Sari, yang juga merupakan Co-Chair of Asia Pacific TB Caucus.
Ia menambahkan bahwa DPR melalui Alat Kelengkapan Dewan (AKD) akan terus mengawal integrasi kebijakan pemerintah pusat dan daerah terkait penanganan TBC. DPR juga berencana meningkatkan kesadaran masyarakat melalui berbagai forum dan kampanye.
Peluncuran Kaukus Tuberkulosis DPR dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena, dan Co-Chair of Asia Pacific TB Caucus Warren Entsch.
Turut hadir juga beberapa politisi dari berbagai fraksi di DPR, seperti Hetifah Sjaifudian (Fraksi Golkar), Eddy Soeparno (Fraksi PAN), Edy Wuryanto (Fraksi PDI-Perjuangan), Arzeti Bilbina (Fraksi PKB), dan Netty Prasetiyani (Fraksi PKS).
“Dengan inisiatif ini, kami berharap penanganan tuberkulosis dapat dilakukan secara lebih efektif dan terkoordinasi,” tutup Putih Sari.
Editor : M Nazarullah