Meningkatnya Curah Hujan, Membuat Waspada Terhadap Penyebaran DBD
Info Kesehatan
Tanjungpinang (SN) – Kepulauan Riau (Kepri) saat ini memasuki musim penghujan, yang berarti meningkatnya curah hujan. Hal ini mengakibatkan meningkatnya risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Untuk mengantisipasi hal ini, semua pihak diharapkan waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah menerapkan 3M Plus, yaitu Menguras, Menyikat, Menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes, pembawa virus DBD.
Selain itu, penting juga untuk mencegah gigitan nyamuk dengan menanam tumbuhan pengusir nyamuk. Dengan menjaga lingkungan tetap bersih, risiko terkena DBD dapat diminimalisir.
Beberapa fakta penting tentang DBD yang perlu diketahui:
– Nyamuk Aedes yang membawa virus dengue aktif menggigit pada pagi hari jam 08.00 – 10.00 dan sore hari jam 15.00 – 17.00.
-Gejala klinis DBD timbul 5 – 10 hari setelah digigit nyamuk Aedes yang bervirus dengue.
– Gejala yang mungkin timbul antara lain demam mendadak tinggi, mual, pusing, tulang sendi terasa ngilu, nyeri otot, diare, dan pendarahan seperti bintik merah, mimisan, gusi berdarah, muntah dan BAB berdarah.
-DBD juga bisa menyebabkan Syok Sindrom, yang ditandai dengan meningkatnya hematokrit mendadak >20%, menurunnya trombosit hingga dibawah 100.000 per milimeter, dan kebocoran plasma serta kegagalan organ.
Jika Anda mengalami gejala seperti kaki dan tangan (akral) dingin, muntah terus menerus, nyeri perut, mulut kering, denyut nadi melemah, menurunnya tekanan darah, hingga jumlah urin yang berkurang, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber : Kemenkes RI
Editor : M Nazarullah