252 Perahu Jong Ramaikan Laut Bintan: Tradisi Melayu Bersinar di Festival Internasional

252 perahu Jong, kapal layar mini khas Melayu yang melaju tanpa mesin, beradu kecepatan dan ketangkasan, memukau ribuan pasang mata yang memadati bibir pantai pada ajang Bintan Jong Race Festival 2025, yang digelar meriah di Pantai Lagoi Bay, Bintan, Sabtu (19/4/2025). (F-Pemkab Binan)

Bintan (SN) – Sebanyak 252 perahu Jong, kapal layar mini khas Melayu yang melaju tanpa mesin, beradu kecepatan dan ketangkasan, memukau ribuan pasang mata yang memadati bibir pantai. Langit cerah menjadi saksi kemegahan Bintan Jong Race Festival 2025, yang digelar meriah di Pantai Lagoi Bay, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Sabtu (19/4/2025).

Perahu-perahu mungil namun gagah ini datang dari 16 komunitas Jong yang tersebar di Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang, dan Kota Batam. Mereka membawa lebih dari sekadar layar—mereka membawa warisan, semangat, dan cinta pada tradisi yang telah hidup ratusan tahun lamanya.

“Festival ini bukan sekadar lomba perahu, ini adalah panggung bagi budaya Melayu untuk bersinar,” ujar Bupati Bintan, Roby Kurniawan, saat secara resmi membuka acara.

Ia menegaskan bahwa festival ini adalah hasil sinergi antara Pemerintah Kabupaten Bintan dan Bintan Resorts (BRC), yang bersama-sama mendorong budaya lokal menuju panggung dunia.

Tak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, festival ini telah menjadi magnet pariwisata, yang menyedot perhatian wisatawan domestik dan mancanegara. Deretan perahu dengan desain unik dan warna-warna mencolok menghiasi pesisir Lagoi, menciptakan panorama budaya yang memikat.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan, Arief Sumarsono, Bintan Jong Race Festival kini telah menjadi ikon tahunan dalam kalender pariwisata daerah.

“Melalui festival ini, kita tidak hanya menjaga budaya Jong tetap hidup, tetapi juga menjadikannya jendela bagi dunia untuk mengenal kekayaan budaya kita,” ungkapnya.

Festival yang berlangsung selama dua hari, 19–20 April 2025 ini, mempertandingkan dua kategori: Jong Besar (125 perahu) dan Jong Sedang (127 perahu). Suara gemuruh tepuk tangan, sorak sorai, dan denting tradisi berpadu membentuk atmosfer yang tak terlupakan. (HR-SN)

Editor : M Nazarullah

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *