Menag Nasaruddin Umar: “Jangan Egois Saat Berdoa di Tanah Suci, Doakan Palestina dan Umat Islam di Seluruh Dunia”

Jakarta (SN) – Dalam suasana penuh haru dan kekhusyukan, Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, menyampaikan pesan menyentuh kepada para calon jemaah haji Indonesia. Dalam Bimbingan Manasik Haji Nasional yang digelar pada Sabtu (19/4/2025), Menag mengajak para jemaah untuk menanggalkan sikap individualistis saat menjalankan ibadah haji, terutama dalam berdoa.
“Kalau sudah sampai di Tanah Suci, jangan egois. Jangan hanya mendoakan diri sendiri. Doakan saudara-saudara kita muslimin dan muslimat. Ini yang dicontohkan oleh Rasulullah,” ucap Menag dengan suara penuh ketulusan.
Seruan itu bukan sekadar imbauan biasa, namun menjadi panggilan hati agar para jemaah menjadikan momen sakral ini sebagai kesempatan untuk memperluas cinta dan kepedulian—meleburkan doa pribadi menjadi harapan besar bagi umat Islam di seluruh dunia.
Secara khusus, Menag menyoroti penderitaan yang kini dialami rakyat Palestina. Dengan nada tegas namun penuh empati, beliau berkata, “Doakan Palestina juga. Mereka adalah saudara kita yang tengah dizalimi oleh tetangganya, Israel. Doa dari Tanah Suci ini sangat berarti.”
Baca Juga : 100.000 Visa Haji Sudah Terbit, Jemaah Siap Berangkat 2 Mei ke Tanah Suci
Dalam keheningan wukuf di Arafah nanti, diperkirakan akan berkumpul lebih dari 4 juta umat Islam dari seluruh dunia. Menag menekankan betapa besar kekuatan dari doa bersama dalam jumlah sebesar itu.
“Ada hadis yang mengatakan bahwa doa 40 orang yang serentak diijabah. Bayangkan, saat wukuf, 4 juta orang mendoakan hal yang sama, insyaAllah akan mengguncang langit. Doa itu bisa menjadi cahaya harapan bagi Palestina,” tuturnya penuh harap.
Baca Juga : Wamenkes Tegas Dokter Pelaku Asusila Tak Akan Diberi Ampun: STR Bisa Dicabut Seumur Hidup
Tahun ini, pelaksanaan ibadah haji dipercaya menjadi Haji Akbar, yang keutamaannya disebut mencapai 70 kali lipat dibandingkan haji biasa. Menag menyebut para jemaah sebagai “kekasih-kekasih Allah yang diundang khusus” untuk menyaksikan kemuliaan ini secara langsung.
Dalam setiap kalimatnya, Menag mengajak jemaah untuk tidak sekadar menunaikan rukun Islam kelima, tapi juga menghidupkan nilai spiritualitas, solidaritas, dan kasih sayang sesama umat.
“Gunakan kesempatan langka ini. Jadikan doa kita bukan hanya tentang kita. Tapi untuk umat, untuk kedamaian dunia, dan untuk mereka yang tengah terluka,” tutupnya dengan suara lirih. (SN)
Editor : Mukhamad