Harapan Baru di Balik Jeruji: Pembinaan Keagamaan Sasmarni untuk Warga Binaan Rutan Tanjungpinang

Tanjungpinang (SN) – Setiap Kamis pagi, di sudut tenang Masjid Al-Hijrah yang terletak di kompleks Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Tanjungpinang, sebuah kegiatan pembinaan yang penuh makna dan harapan dilaksanakan.
Sasmarni, S.Ag, Ketua Ikatan Penyuluh Agama Kota Tanjungpinang, dengan penuh dedikasi dan ketulusan hati, mengabdikan dirinya untuk membimbing para narapidana atau warga binaan.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar pengajaran agama, namun lebih dari itu, sebuah perjalanan spiritual yang bertujuan untuk memperbaiki dan memperbaiki kembali hati dan pikiran para penghuni rutan.
Dalam setiap sesi, Sasmarni tidak hanya menyampaikan ajaran-ajaran agama, tetapi juga menggugah para narapidana untuk merenung lebih dalam tentang makna kehidupan dan kesempatan kedua yang masih bisa diraih.
Pembinaan ini adalah sebuah wadah yang tidak hanya menanamkan pengetahuan keagamaan, tetapi juga membangkitkan kesadaran akan pentingnya perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik di masa depan.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Rutan Kelas 1 Tanjungpinang, Alanta Imanuel Ketaren. Menurutnya, pembinaan keagamaan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya untuk memperbaiki karakter dan kepribadian para warga binaan.
Alanta menjelaskan bahwa tujuan utama dari pembinaan ini adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, para narapidana diharapkan dapat merasakan kedamaian batin dan membuka hati untuk perubahan yang lebih baik.
Lebih dari sekadar ajaran agama, pembinaan ini juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, setelah mereka keluar dari rutan, mereka dapat mengimplementasikan nilai-nilai yang telah mereka pelajari dalam kehidupan mereka di masyarakat.
Tidak hanya itu, pembinaan ini juga menjadi upaya preventif untuk mencegah mereka kembali mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.
“Setiap individu memiliki potensi untuk berubah. Melalui bimbingan dan pembinaan ini, kami berharap mereka dapat menemukan kembali arah hidup yang lebih baik, serta mampu memperbaiki diri dan menjalani kehidupan yang penuh dengan harapan,” ungkap Alanta dengan penuh keyakinan.
Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi para warga binaan untuk saling berbagi pengalaman dan membangun rasa solidaritas. Sasmarni, dengan pendekatannya yang ramah dan penuh pengertian, selalu memastikan bahwa setiap pembinaan berjalan dengan suasana yang penuh kasih, di mana setiap individu merasa dihargai dan diterima, tanpa ada perasaan dihakimi.
Pembinaan ini tidak hanya memberikan pengetahuan agama, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk merefleksikan kehidupan mereka, memperbaiki diri, dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Dengan langkah-langkah kecil yang penuh makna ini, diharapkan setiap warga binaan yang mengikuti pembinaan ini dapat keluar dari rutan dengan hati yang lebih bersih, siap menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijak, serta berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Sebuah perubahan, meski dimulai dari langkah kecil, namun mampu memberikan dampak besar bagi kehidupan mereka dan masyarakat di luar sana.
Melalui pembinaan ini, Sasmarni dan jajaran pengurus Ikatan Penyuluh Agama Kota Tanjungpinang berharap dapat berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi Rutan Kelas 1 Tanjungpinang, yaitu menciptakan warga binaan yang tidak hanya taat hukum, tetapi juga taat agama dan berakhlak mulia.
Sebuah proses panjang yang membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan keyakinan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. (SN)
Editor : M Nazarullah