USAID Ber-IKAN Luncurkan Kemitraan untuk Budidaya Berkelanjutan Ikan Napoleon Wrasse di Kepri

Batam (SN) – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berkomitmen untuk memperkuat sektor perikanan berkelanjutan melalui budidaya ikan Napoleon wrasse. Ikan dengan nilai ekonomi tinggi ini tidak hanya menjadi komoditas yang menarik, tetapi juga dilindungi secara nasional dan internasional.
Dalam rangka memastikan keberlanjutan populasi dan pemanfaatannya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepri menjalin kemitraan strategis dengan Perkumpulan Pembudidaya Ikan Napoleon Wrasse (PPINW) di bawah program USAID Ber-IKAN.
Dalam acara yang digelar di Artotel Batam, Senin (23/9/2024) lalu, nota kesepahaman antara USAID Ber-IKAN dan PPINW resmi diluncurkan, dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Batam, Syahrul Amri. Nota kesepahaman ini menandai langkah penting dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan di Indonesia, khususnya di Kepri.
Berdasarkan laporan terbaru dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, terdapat 109 nelayan yang membudidayakan ikan Napoleon di enam kecamatan di Kepulauan Anambas. Ikan yang siap ekspor dengan berat di atas 1 kg dapat terjual hingga 1,3 juta rupiah per kilogram, menjadikannya sebagai sumber pendapatan yang signifikan bagi masyarakat lokal.
“Kolaborasi ini tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan usaha perikanan di provinsi kita, tetapi juga mendukung pelestarian spesies yang memiliki nilai ekonomi dan ekologi yang tinggi,” ujar Said Sudrajat, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri.
Dengan adanya kemitraan ini tambah Said, diharapkan praktik budi daya yang ramah lingkungan akan diterapkan, mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem laut. USAID Ber-IKAN juga berperan dalam meningkatkan kesadaran sektor swasta untuk aktif dalam pelestarian lingkungan laut.
“Pemerintah daerah optimis bahwa kolaborasi ini dapat menjadi contoh bagi pengembangan budidaya yang berkelanjutan di masa depan, sekaligus menjaga keberlangsungan populasi ikan Napoleon wrasse di perairan Kepri,” harapnya.
Sumber : USAID Ber-ikan
Editor : M Nazarullah