KEK Galang Batang, Bintan Mendapatkan Investasi Baru Sebesar Rp 30 Triliun
Bintan (SN) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri mendapatkan investasi baru sebesar 2 miliar dollar atau setara Rp 30 triliun.
Kepastian itu setelah Kementerian Investasi/BKPM, melakukan kunjungan kerja ke kawasan KEK Galang Batang, Bintan pada Sabtu (24/9/2022) kemarin.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, kunjungan perwakilan Kementerian Investasi/BKPM itu, salah satunya untuk membahas pengembangan investasi di KEK Galang Batang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
“Insya Allah, dalam waktu dekat akan ada groundbreaking investasi baru di sana (KEK Galang Batang) dengan nilai investasi 2 miliar dolar,” katanya, Senin (26/9/2022).
Investasi bernilai 2 miliar dolar itu, jika dirupiahkan sekitar Rp 30 triliun.
Menurut Ansar, investasi itu, merupakan investasi baru yang terpisah dari PT Bintan Alumina Indonesia (BAI).
“Ini investasi dibidang recycling,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, KEK Galang Batang saat ini merupakan salah satu kawasan proyek strategis nasional. Sejak resmi beroperasi pada 8 Desember 2018 lalu, sekitar Rp 18 triliun nilai investasi telah masuk ke kawasan itu, melalui PT BAI.
Senior Advisor PT BAI KEK Galang Batang, Purba Robert Sianipar, menyampaikan, dari total Rp 70 triliun nilai investasi di kawasan tersebut, untuk tahap awal akan digelontorkan oleh investor yang berasal dari Nangsang, China sebesar Rp 36,7 triliun sampai tahun 2027.
“Dan sampai dengan Januari 2022 investasi yang sudah terealisasi di kawasan itu sebanyak Rp 18 triliun,” katanya.
Dia menjelaskan, nilai investasi itu, diperuntukkan bagi industri utama yang dikembangkan di KEK itu yakni, industri pengolahan alumina atau bahan baku alumunium dan alumunium batangan (ingot).
“Sedangkan, total keseluruhan nilai investasi di kawasan tersebut, sebesar Rp 70 triliun,” jelasnya. (SN/ist)