Maung Pindad Diusung Jadi Mobil Nasional, TB Hasanuddin: Ini Kebanggaan Anak Bangsa

Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, memberikan dukungan penuh terhadap rencana Presiden Prabowo Subianto yang ingin menjadikan mobil Maung produksi PT Pindad sebagai mobil nasional. (F-DPR RI)

Jakarta (SN) – Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, memberikan dukungan penuh terhadap rencana Presiden Prabowo Subianto yang ingin menjadikan mobil Maung produksi PT Pindad sebagai mobil nasional.

Menurut Hasanuddin, gagasan tersebut merupakan langkah bersejarah yang bisa mengakhiri penantian panjang Indonesia untuk memiliki mobil nasional sejati yang lahir dari kemampuan industri dalam negeri.

“Saya kira ini sangat bagus. Sepanjang sejarah otomotif Indonesia, kita belum pernah punya mobil nasional yang benar-benar dibuat oleh anak bangsa. Dulu ada Timor dan Bimantara, tapi itu buatan Korea. Pak Habibie juga sempat ingin membuat mobil Maleo, tapi tak terwujud. Terakhir ada Esemka, tapi sekarang juga tidak terdengar. Jadi saya berharap Maung bisa menjadi kebanggaan baru bangsa kita,” ujar Hasanuddin dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (29/10/2025) dikutip dari laman DPR RI.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sempat berkelakar bahwa para menteri Kabinet Merah Putih akan segera beralih menggunakan Maung Pindad sebagai kendaraan dinas. Hal itu disampaikan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (20/10/2025).

Langkah ini dinilai Hasanuddin sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah serius mendorong Maung menjadi produk unggulan nasional.

Baca Juga : Presiden Prabowo Tegaskan Perang Total Lawan Narkoba: “Ini Ancaman Masa Depan Bangsa”

Meski mendukung penuh, Hasanuddin mengingatkan agar produksi massal Maung tidak dilakukan tergesa-gesa. Ia menilai, dibutuhkan konsep besar yang matang, mulai dari strategi pemasaran hingga jaringan purna jual di seluruh daerah.

“Kalau Maung mau diproduksi massal, marketing dan jaringan servisnya harus siap. Termasuk suku cadang, terutama untuk daerah-daerah. Saya yakin Pindad mampu, karena mereka punya divisi otomotif sendiri,” jelas Legislator Fraksi PDI Perjuangan tersebut.

Hasanuddin juga menegaskan bahwa tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) Maung tak perlu langsung 100 persen.

“Tidak ada satu pun mobil di dunia yang komponennya 100 persen buatan dalam negeri. Yang penting Maung jadi simbol nyata karya anak bangsa yang membanggakan Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan, Maung memiliki keunggulan ganda, karena bisa digunakan untuk versi sipil maupun militer.

“Saya pernah naik, dan untuk kelas jeep, kualitasnya sudah cukup bagus,” tambah legislator dari Dapil Jawa Barat IX itu.

Baca Juga : Prabowo Musnahkan 214 Ton Narkoba, Selamatkan 600 Juta Jiwa dari Bahaya Zat Terlarang

Dari sisi pertahanan, Hasanuddin menilai Maung bisa menjadi tonggak awal kemandirian industri otomotif nasional.

“Kalau ada produk Indonesia sekelas jeep dan harganya kompetitif dibanding mobil luar negeri, itu akan jadi kebanggaan tersendiri,” tegasnya.

Ke depan, ia bahkan melihat peluang Maung untuk dikembangkan menjadi kendaraan angkut sedang dengan sedikit modifikasi. “Potensinya besar. Kita patut bangga dan berdoa agar program ini berhasil,” ujarnya.

Hasanuddin juga membuka peluang kolaborasi dengan pihak swasta, baik dalam maupun luar negeri, untuk memperkuat kualitas dan daya saing Maung.

“Produk berteknologi tinggi memang sulit dibuat sendiri. Bahkan Boeing pun melibatkan banyak pihak. Jadi kolaborasi itu perlu, selama tujuannya memperkuat industri nasional,” terangnya.

Terkait pembiayaan, ia menjelaskan bahwa produksi versi militer akan dibiayai melalui anggaran pertahanan, sementara versi sipil dapat melibatkan sektor swasta agar tidak membebani keuangan negara.

Di akhir pernyataannya, Hasanuddin menyampaikan harapan besar agar rencana Presiden Prabowo menjadikan Maung sebagai mobil nasional berjalan mulus.

“Yang penting kita dukung bersama. Ini kebanggaan kita punya kendaraan nasional yang benar-benar karya anak bangsa. Mudah-mudahan sukses dan menjadi kebanggaan Indonesia,” pungkasnya. (SN)

Editor : Emha

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *