Kenali, Cegah, Obati: Waspadai Bahaya TBC, Penyakit Menular yang Masih Mengintai

Tuberkulosis atau TBC masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. (Ilustrasi TBC F-Website3)

Jakarta (SN) – Tuberkulosis atau TBC masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Meskipun sering dianggap penyakit lama, kenyataannya TBC masih menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat penyakit infeksi di Tanah Air. Dengan mengenali gejala, mencegah penularan, dan menjalani pengobatan secara tuntas, TBC dapat dikendalikan bahkan disembuhkan.

TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru, namun tidak menutup kemungkinan menyebar ke organ tubuh lain seperti ginjal, tulang, bahkan otak.

Penyebarannya terjadi melalui udara saat penderita TBC aktif batuk, bersin, atau meludah sembarangan. Bakteri di udara dapat terhirup oleh orang lain dan menginfeksi tanpa disadari.

Gejala-gejala yang patut diwaspadai antara lain:

  • Batuk kronis lebih dari dua minggu, bisa disertai darah
  • Demam ringan yang datang dan pergi
  • Keringat malam tanpa sebab jelas
  • Penurunan berat badan drastis
  • Nafsu makan menurun
  • Nyeri dada dan sesak napas

Beberapa kelompok memiliki risiko lebih tinggi, termasuk orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC aktif, anak-anak, lansia, perokok, penderita HIV/AIDS, dan pengidap diabetes.

Meskipun menular, TBC bisa dicegah dengan cara-cara sederhana namun efektif. Di antaranya:

  • Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
  • Menjaga ventilasi udara di rumah tetap baik
  • Menggunakan masker saat merawat atau berada di dekat penderita TBC
  • Menjalani pola hidup bersih dan sehat setiap hari

Pemerintah dan tenaga kesehatan juga mengimbau masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan apabila mengalami gejala mencurigakan, demi mencegah penularan lebih lanjut.

Kabar baiknya, TBC bisa disembuhkan sepenuhnya! Namun, syaratnya satu: pengobatan harus dijalani sampai tuntas. Proses pengobatan biasanya berlangsung antara 6 hingga 12 bulan, tergantung kondisi pasien.

Banyak pasien yang merasa sembuh setelah beberapa minggu minum obat, lalu menghentikan pengobatan secara sepihak. Hal ini berbahaya, karena bakteri bisa menjadi kebal (resisten) terhadap obat, dan membuat pengobatan di masa depan jauh lebih sulit.

Jika tidak ditangani secara serius, TBC dapat menyebabkan kerusakan parah pada paru-paru bahkan mengancam nyawa. TBC juga bisa menyebar ke organ lain, seperti otak, tulang, atau ginjal, yang memperparah kondisi penderita. (SN)

Sumber : Kemenkes
Editor : Emha

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *