DAERAHEKONOMITANJUNGPINANG

Pemkot Tanjungpinang akan Gelar Operasi Pasar Ayam Pedaging Selama Empat Hari

Pemerintah Kota Tanjungpinang akan menggelar Operasi Pasar selama empat hari. Kegiatan ini akan berlangsung di Gedung Tengku Mandak, Bintan Center, mulai Rabu (17/12/2025) hingga Sabtu (20/12/2025). F-Dok Pemko Tpi)

Tanjungpinang (SN) – Untuk menjaga ketersediaan ayam pedaging di tengah masyarakat, Pemerintah Kota Tanjungpinang akan menggelar Operasi Pasar selama empat hari. Kegiatan ini akan berlangsung di Gedung Tengku Mandak, Bintan Center, mulai Rabu (17/12/2025) hingga Sabtu (20/12/2025).

Selain ayam pedaging dan telur sebagai komoditas utama, Operasi Pasar ini juga menyediakan berbagai kebutuhan pokok lainnya guna membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kota Tanjungpinang, Robert Lukman, menjelaskan bahwa Operasi Pasar ini merupakan langkah cepat pemerintah untuk mengatasi kelangkaan ayam pedaging yang terjadi belakangan ini.

“Atas arahan wali kota, mulai Rabu depan kita akan melaksanakan Operasi Pasar untuk membantu pemenuhan kebutuhan ayam pedaging dan telur, serta sejumlah bahan pokok lainnya. Pemerintah Kota Tanjungpinang bersama Pemerintah Kabupaten Bintan dan pihak terkait juga telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan,” ujar Robert, Senin (15/12/2025).

Robert mengungkapkan, kelangkaan ayam pedaging di Tanjungpinang dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kebakaran yang melanda kandang besar milik salah satu produsen ayam pedaging di Bintan beberapa waktu lalu. Sebagai produsen terbesar di wilayah tersebut, insiden ini berdampak signifikan terhadap produksi dan pasokan ayam, baik untuk Bintan maupun Kota Tanjungpinang.

Selain itu, kondisi cuaca yang kurang bersahabat turut memengaruhi produktivitas ternak, sehingga hasil produksi tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang meningkat.

Ia menambahkan, kebutuhan ayam pedaging di Tanjungpinang tidak hanya bergantung pada dua produsen besar dan Asosiasi Peternak Unggas Bintan (APUB), tetapi juga ditopang oleh pasokan ayam beku impor. Namun, pengetatan arus keluar masuk produk impor diduga ikut memengaruhi ketersediaan ayam di pasaran.

“Berdasarkan pantauan terakhir per 15 Desember 2025, stok ayam di dua perusahaan besar masih dalam tahap belum siap panen. Panen diperkirakan baru dapat dilakukan setelah 20 Desember. Meski begitu, kami juga menjalin kerja sama dengan peternak mandiri yang tergabung dalam APUB agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” jelasnya.

Saat ini, kebutuhan konsumsi ayam pedaging di Kota Tanjungpinang berkisar antara 4.000 hingga 4.500 ekor per hari. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat seiring kebutuhan untuk mendukung operasional Dapur Umum dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Melalui sinergi antara produsen besar dan peternak mandiri yang tersebar di Bintan dan Tanjungpinang, kami berharap pasokan ayam pedaging dapat kembali stabil dan kebutuhan masyarakat terpenuhi,” tutup Robert. (SN)

Editor : M Nazarullah

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *