Gubernur Ansar Ahmad: “Kepri Adalah Jantung Maritim Indonesia dan Penggerak Baru Ekonomi Sumatera”

Tanjungpinang (SN) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H. Ansar Ahmad, menegaskan kembali posisi strategis Kepri sebagai pusat maritim Indonesia dan pintu gerbang utama hubungan internasional di Asia Tenggara. Hal itu ia sampaikan saat menerima Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (24/11/2025).
Di hadapan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh, Wakil Ketua Sari Putih, dan para anggota lainnya, Gubernur Ansar menyampaikan data-data fundamental yang memperlihatkan lompatan besar Kepri dalam berbagai aspek.
Ansar membuka paparannya dengan menegaskan betapa pentingnya posisi geografis Kepri bagi Indonesia maupun dunia.
“Kepri berada di salah satu jalur pelayaran tersibuk di planet ini Selat Malaka. Dengan 98% wilayah berupa lautan dan luas mencapai 417 ribu kilometer persegi, posisi kita benar-benar strategis,” ujar Ansar.

Ia menekankan bahwa kedekatan Kepri dengan Singapura dan Malaysia bukan sekadar faktor geografis, tetapi peluang emas untuk mengembangkan daya saing ekonomi yang berorientasi global.
Gubernur Ansar dengan tegas menyampaikan kebanggaannya atas capaian ekonomi Kepri yang kini memimpin kawasan Sumatera.
“Triwulan III tahun ini, ekonomi Kepri bertumbuh 7,48%. Ini yang tertinggi di Sumatera dan ketiga nasional. Ini bukti bahwa potensi kita benar-benar bergerak,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, kualitas SDM Kepri juga berada di level elite nasional. “IPM Kepri sudah mencapai 80,53 poin. Kita nomor satu di Sumatera, dan nomor tiga di Indonesia. SDM kita siap bersaing,” tambahnya.
Ansar juga menyoroti keberhasilan penurunan angka kemiskinan. “Kemiskinan kita tinggal 4,44%. Terendah di Sumatera. Ini adalah kerja keras bersama pemerintah dan masyarakat,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ansar menjelaskan fondasi ekonomi Kepri yang kini bertumpu pada enam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Salah satu yang menjadi sorotan adalah KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam.
“KEK ini kami gagas untuk menjadikan Batam sebagai destinasi kesehatan regional. Kita ingin menghentikan arus masyarakat yang berobat ke luar negeri. Sekarang saatnya mereka mendapat layanan terbaik di negeri sendiri,” jelas Ansar.
Ansar mengingatkan bahwa Kepri juga merupakan salah satu pintu masuk wisatawan mancanegara terbesar di Indonesia.
“Kepri adalah wajah Indonesia bagi wisatawan. Kita salah satu dari tiga pintu masuk wisman terbesar secara nasional. Potensi kelautan kita pun luar biasa, produksi perikanan tangkap mencapai 1,3 juta ton,” terangnya.
Terkait tema utama kunjungan Komisi IX, Ansar menekankan komitmen Kepri dalam menjamin perlindungan ketenagakerjaan.
“Kami tidak ingin ada pekerja rentan yang tidak terlindungi. Karena itu, kami berikan subsidi iuran BPJS Ketenagakerjaan kepada 9.200 petani dan 31.304 nelayan,” ujar Ansar.
Ia menambahkan bahwa kebijakan ini tidak berhenti di situ. “Tahun 2026, perlindungan ini akan kami perluas untuk pengemudi transportasi daring. Mereka juga wajib mendapat jaminan,” tegasnya.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, memberikan apresiasi atas berbagai capaian yang disampaikan Gubernur Ansar. Ia menyatakan bahwa Kepri memiliki peran strategis tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi ASEAN.
Namun, bagi Ansar, apresiasi itu justru menjadi motivasi untuk terus melanjutkan percepatan pembangunan Kepri.
“Dukungan pusat penting, tetapi kami di daerah akan terus bekerja agar pertumbuhan ini benar-benar dirasakan masyarakat,” tutupnya. (Adv-SN)
Editor : Emha
