Puan Maharani Serukan Evaluasi Total Keselamatan Laut Pasca Tragedi KM Barcelona V

Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka mendalam atas tragedi kebakaran kapal KM Barcelona V di perairan Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. (F-DPR RI)

Jakarta (SN) – Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka mendalam atas tragedi kebakaran kapal KM Barcelona V di perairan Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Insiden yang terjadi Minggu (20/7/2025) itu merenggut tiga nyawa, sementara dua orang masih dalam pencarian dan ratusan penumpang lainnya mengalami situasi darurat di tengah laut.

“Kami pimpinan dan anggota DPR turut berbelasungkawa atas musibah yang menimpa para korban KM Barcelon V,” ujar Puan dalam pernyataan resminya, Selasa (22/7/2025) sebagaimana dikuttip dari laman DPR RI.

Baca Juga : Komisi V DPR RI Soroti Kelalaian KSOP Usai Rangkaian Tragedi Laut: “Ini Bukan Kebetulan, Ini Kegagalan”

Peristiwa ini memicu keprihatinan luas karena mengungkap sejumlah kejanggalan, termasuk data manifest penumpang yang tidak sesuai. Meski manifest resmi mencatat 280 penumpang, proses evakuasi menunjukkan jumlah orang di kapal mencapai 580 hampir dua kali lipat dari jumlah terdaftar, menurut laporan Basarnas.

Kebakaran hebat itu juga membuat 295 orang terdiri dari 280 penumpang dan 15 awak kapal berhamburan menyelamatkan diri ke laut, sebagian besar tanpa pelampung. “Situasi ini mencerminkan betapa lemahnya sistem keselamatan pelayaran kita,” kata Puan.

Tak hanya soal kelalaian teknis, Puan menilai insiden ini harus menjadi peringatan keras bagi pemerintah dan seluruh pemangku kebijakan untuk segera membenahi sistem transportasi laut. Ia mengingatkan bahwa ini bukan kejadian tunggal. Belum lama ini, kapal KMP Tunu Pratama Jaya juga tenggelam di Selat Bali.

“Rentetan kecelakaan kapal ini tak bisa lagi dianggap biasa. Ini sinyal darurat bagi kita semua. Pemerintah harus melakukan evaluasi menyeluruh atas tata kelola keselamatan pelayaran,” tegas Puan.

Baca Juga : DPR : Biaya Sekolah “Ugal-ugalan”, Orang Tua Terkapar, Guru Terlupakan

Sebagai bentuk konkret, Puan mendesak Kementerian Perhubungan melakukan audit keselamatan total terhadap seluruh kapal penumpang komersial yang masih beroperasi.

“Penting untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran KM Barcelona V. Apakah sistem deteksi dini gagal? Mengapa jumlah penumpang tidak sesuai manifest?” ujarnya mempertanyakan.

Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan di pelabuhan serta pentingnya peran otoritas setempat untuk memperketat prosedur keselamatan.

Lebih lanjut, Puan menekankan bahwa keselamatan transportasi publik adalah hak dasar setiap warga negara, terutama masyarakat di daerah kepulauan dan wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) yang sangat mengandalkan jalur laut sebagai satu-satunya akses mobilitas.

“Negara harus hadir menjamin keamanan kapal-kapal ini. Kapal penumpang bukan hanya sarana transportasi, tapi juga ruang hidup ribuan orang setiap harinya. Dan ruang hidup itu tak boleh dibiarkan menjadi ladang tragedi,” tegasnya.

DPR, tambah Puan, akan mengawal proses audit dan investigasi melalui komisi terkait. Ia meminta proses penyelidikan berjalan transparan, akuntabel, dan disertai dengan langkah nyata pembenahan.

“Sudah saatnya kita berhenti merespons bencana secara reaktif. Evaluasi sistemik adalah keharusan, bukan pilihan,” tutup Puan. (SN)

Editor : Mukhamad

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *