Dua Kios di Pujasera Rasa Sayang Ludes Terbakar, Korsleting Kabel Cas Picu Ledakan Api
Bintan (SN) – Dua unit kios kontainer yang berdempetan hangus dilalap si jago merah dalam kebakaran hebat yang terjadi pada Minggu malam (29/6/2025) di kawasan Pujasera Rasa Sayang, Jalan Hang Jebat, Kijang Kota.
Menurut informasi dari kepolisian, insiden ini dipicu oleh korsleting kabel cas handphone yang tersiram bensin eceran jenis Pertalite. Dugaan kuat menyebutkan, tumpahan bahan bakar itu langsung memicu kobaran api yang melahap kios hanya dalam hitungan menit.
Dua orang pemilik kios menjadi korban dan kini sedang dirawat intensif di RSUD Bintan akibat luka bakar yang cukup serius. Salah satu korban adalah pemilik kios yang menjual pulsa, jajanan, serta bensin eceran—tempat pertama api mulai menyala.
Api menyebar cepat ke kios sebelah yang menjual keripik ubi, membuat pemilik tak sempat menyelamatkan barang dagangan. Warga sekitar dan pengunjung pujasera panik dan segera menghubungi pemadam kebakaran.
“Kejadiannya berlangsung cepat. Api muncul setelah bensin yang tumpah mengenai kabel cas handphone yang sedang terhubung ke listrik,” ungkap Ipda Daeng Salamun, Kanit III Reskrim Polsek Bintan Timur, Senin (30/6/2025).
Baca Juga : 33 Personel Naik Pangkat, Kapolresta Tanjungpinang: Ini Penghargaan atas Dedikasi dan Integritas!
Ia membenarkan bahwa kebakaran terjadi saat pemilik kios, Wilopo, sedang melayani pembeli bensin eceran. Warga yang menyaksikan kejadian dramatis ini sempat merekam detik-detik kobaran api dan menyebarkannya ke media sosial. Dalam hitungan jam, video tersebut viral dan menuai simpati dari warganet yang prihatin atas kejadian tersebut.
Unit Pemadam Kebakaran Bintan Timur yang menerima laporan segera mengerahkan satu unit mobil pemadam berkapasitas 3 ton air. Api berhasil dijinakkan sebelum merembet ke kios-kios lain di area pujasera.
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran, serta menghitung total kerugian dari insiden tersebut. (ML-SN)
Editor : M Nazarullah
