STQH XI di Tanjungpinang: Pesta Religius yang Dongkrak Ekonomi dan Serap Ribuan Pengunjung

Tanjungpinang (SN) – Perhelatan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) XI Tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang digelar di Kota Tanjungpinang sejak Sabtu (21/6/2025) menjadi magnet luar biasa bagi masyarakat, wisatawan, dan pelaku ekonomi lokal.
Tak sekadar ajang religius, STQH tahun ini menjelma menjadi festival budaya dan ekonomi rakyat. Ribuan orang tumpah ruah memadati lokasi utama di kawasan Gurindam XII, tepat di depan Gedung Daerah, Tepi Laut. Sejak hari pertama, suasana semarak terasa di seluruh penjuru kota.
Kegiatan yang dipusatkan di Gurindam XII ini menghadirkan lebih dari sekadar perlombaan tahfiz dan hifzil Quran. Penampilan seni Islami seperti kompang dan qasidah menggema di udara, disambut antusias masyarakat. Bazar UMKM dan stan pameran dari seluruh kabupaten/kota di Kepri juga ikut memeriahkan acara.
“Diperkirakan ribuan orang hadir sejak pembukaan hingga hari ini,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepri, Hendri Kurniadi, Rabu (25/6/2025).
Baca Juga : SPMB di Batam Berjalan Lancar, Wamendikdasmen Soroti Lonjakan Peminat SMK
Gelaran STQH ini terbukti membawa berkah ekonomi. Hotel-hotel di Tanjungpinang nyaris penuh. Para pedagang kaki lima, rumah makan, hingga jasa transportasi merasakan lonjakan pengunjung yang signifikan.
“Ada perputaran uang yang sangat positif bagi masyarakat. Ini contoh bagaimana acara keagamaan bisa berdampak langsung pada sektor ekonomi,” jelas Hendri.
Tak hanya wisatawan tambah Hendri, kehadiran 494 kafilah dari tujuh kabupaten/kota di Kepri turut mendongkrak okupansi hotel dan belanja masyarakat. Kafilah terbanyak datang dari Tanjungpinang (143 orang), disusul Batam (80 orang), dan Anambas (60 orang).
Lebih dari sekadar agenda rutin keagamaan, STQH XI tahun 2025 ini membuktikan dirinya sebagai katalis penguatan nilai-nilai spiritual sekaligus penggerak perekonomian lokal. Kota Tanjungpinang menjadi saksi betapa sinergi antara nilai religius dan potensi pariwisata mampu membawa manfaat luas bagi masyarakat.
“Ini bukan hanya ajang seleksi tilawah, tapi momentum kebangkitan ekonomi berbasis spiritualitas,” pungkas Hendri. (Va-SN)
Editor : M Nazarullah