Novita Hardini Soroti Strategi Digitalisasi Pariwisata Indonesia Lewat Tourism 5.0 Diengah Efisiensi Anggaran

Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menyoroti langkah strategis yang diambil oleh Kementerian Pariwisata dalam mengelola anggaran setelah adanya efisiensi. (F-DPR RI)

Jakarta (SN) – Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menyoroti langkah strategis yang diambil oleh Kementerian Pariwisata dalam mengelola anggaran setelah adanya efisiensi, serta implementasi Tourism 5.0 yang berbasis kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja bersama Kementerian Pariwisata di Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2025) sebagaimana dikutip dari laman DPR RI.

Dalam kesempatan tersebut, Novita mengungkapkan salah satu program prioritas yang diusung oleh kementerian, yaitu Tourism 5.0. Program ini memanfaatkan kecerdasan buatan dan digitalisasi untuk memajukan sektor pariwisata Indonesia.

“Salah satu poin pentingnya adalah pemanfaatan big data dan cloud platform. Apakah Kementerian Pariwisata sudah memiliki sistem yang mengintegrasikan data daerah-daerah wisata di Indonesia yang sedang berjalan saat ini?” ujarnya.

Baca Juga : Jumlah Kunjungan Wisman ke Batam Meningkat, Target 1,7 Juta di 2025

Lebih lanjut, politisi asal Jawa Timur VII ini juga menanyakan tentang strategi kementerian dalam memastikan kebijakan pariwisata dapat diterapkan secara efektif hingga tingkat desa.

“Kita tahu, sektor perhubungan dan infrastruktur sangat mendukung kemajuan pariwisata. Namun, dengan anggaran terbatas, bagaimana strategi Kementerian Pariwisata menciptakan dynamic governance hingga tingkat desa, agar pengelolaan pariwisata tetap berjalan meski ada efisiensi anggaran?” tambah Novita.

Sementara itu, berkaitan dengan infrastruktur pendukung pariwisata, Novita juga meminta kejelasan mengenai alokasi anggaran tahun 2025 setelah adanya efisiensi.

“Bagaimana dengan anggaran infrastruktur pendukung pariwisata tahun 2025 setelah efisiensi ini? Apakah sudah ada mekanisme kolaborasi yang jelas dengan sektor-sektor terkait untuk pembangunan infrastruktur di daerah wisata?. Jika target kita adalah menjadikan Indonesia sebagai destinasi global, bagaimana kita siap jika akses jalan masih terbatas?” tegasnya.

Baca Juga : Gubernur Ansar Dorong Relaksasi Kebijakan Visa untuk Tingkatkan Pariwisata dan Investasi Kepri

Novita juga menekankan pentingnya pengelolaan anggaran yang matang, agar sektor-sektor yang memiliki multiplier effect dalam pertumbuhan ekonomi nasional, seperti pariwisata, tidak terabaikan.

“Efisiensi anggaran ini harus diimbangi dengan strategi yang cerdas agar sektor-sektor penting tetap berjalan dan menggerakkan ekonomi Indonesia,” pungkasnya. (SN)

Editor : Mukhamad

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *