Protes Keras Kemenag: Garuda Indonesia tak Profesional Layani Penerbangan Jemaah Haji

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief. (F-Kemenag RI)

Jakarta (SN) – Kementerian Agama kembali mengeluarkan protes keras terhadap Garuda Indonesia akibat seringnya terjadi penundaan keberangkatan (delay) penerbangan yang mempengaruhi jemaah haji kelompok terbang 9 dari Embarkasi Balikpapan (BPN-09).

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, menilai kinerja Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk karena seringnya terjadi keterlambatan penerbangan.

Fase pemulangan jemaah haji Indonesia yang dimulai sejak 22 Juni 2024 kembali diwarnai dengan keterlambatan penerbangan yang disebabkan oleh Garuda Indonesia. Jemaah haji dari BPN-09 mengalami keterlambatan lebih dari satu hari, total mencapai 28 jam. Sebelumnya, jemaah haji dari kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO-03) juga mengalami delay selama 12 jam.

“Kami protes keras Garuda Indonesia atas terjadinya kembali delay penerbangan jemaah haji Indonesia pada fase pemulangan. Delay terus berulang. Kami menilai kinerja Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk dan tidak profesional,” tegas Hilman Latief di Jakarta, Senin (8/07/2024) dilansir di laman Kemang.go.id.

“Dengan kejadian ini, Kementerian Agama akan mempertimbangkan ulang keterlibatan Garuda Indonesia dalam penerbangan jemaah haji di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.

Baca juga : Kemenhub Tegur Keras Garuda Indonesia Terkait Pelayanan Haji 2024

Sebanyak 324 jemaah dari BPN-09 yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah, seharusnya pulang ke Indonesia pada 6 Juli 2024 pukul 13.40 waktu Arab Saudi (WAS). Mereka sudah berada di dalam bus dan siap menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah ketika mendapatkan informasi tentang adanya delay penerbangan. Penerbangan baru akan dilaksanakan pada Minggu, 7 Juli 2024, sekitar pukul 17.40 WAS.

“Pemberitahuan dari Garuda Indonesia sering datang mendadak. Bahkan jemaah sudah dalam perjalanan menuju Bandara AMAA Madinah, baru diinformasikan tentang adanya delay. Situasi ini mirip dengan yang terjadi pada KNO-03. Jelas Garuda Indonesia tidak menunjukkan profesionalisme,” tegas Hilman Latief.

“Delay seperti ini membuat jemaah merasa lelah. Mereka terpaksa harus membawa kembali koper kabin ke dalam bus karena sudah diberangkatkan sebelumnya saat mendapatkan informasi tentang delay. Ini sangat melelahkan,” lanjutnya.

Protes yang sama juga disuarakan oleh Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab, yang mengecam kinerja Garuda Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini sebagai sangat buruk.

“Pada minggu pertama fase pemulangan saja, lebih dari 50% penerbangan mengalami keterlambatan. Dari 52 kloter, 38 kloter terbang tidak sesuai jadwal karena mengalami delay,” ungkap Saiful Mujab.

“Pada minggu kedua, total sudah ada 155 kloter jemaah haji Indonesia yang diangkut Garuda Indonesia kembali ke Tanah Air. Dari jumlah tersebut, 75 kloter mengalami keterlambatan, mencapai 48,39%,” tambahnya.

“Jika pada minggu pertama KNO 03 mengalami delay selama 12 jam 30 menit, pada minggu kedua ini BPN 09 bahkan mengalami delay hingga 28 jam 10 menit. Ini sangat memprihatinkan,” tegasnya.

Saiful Mujab kembali mendesak Garuda Indonesia untuk fokus pada upaya perbaikan kinerja dalam sisa penerbangan jemaah haji Indonesia. Ia menegaskan pentingnya memastikan pesawat siap terbang dan kesiapan awak pesawat untuk menghindari keterlambatan penerbangan. Ia juga menuntut penyediaan pesawat cadangan sesuai kontrak dengan Kementerian Agama.

“Sayang sekali bagi jemaah jika Garuda terus menyebabkan keterlambatan. Selain itu, jemaah juga harus naik penerbangan domestik ke provinsi asalnya yang tertunda karena kedatangan pesawat dari Arab Saudi yang terlambat. Dampaknya sangat signifikan, dan ini adalah tanggung jawab Garuda. Saya minta Garuda fokus untuk memperbaiki kinerjanya dan melayani jemaah haji Indonesia dengan baik dengan tidak membuat jadwal penerbangan delay,” tegas Saiful Mujab.

Editor : M Nazarullah

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *