BP Batam Berikan Pilihan Lokasi Hunian Baru bagi Warga Terdampak Pembangunan Rempang Eco-City

Warga Rempang yang terdampak pembangunan Rempang Eco-City untuk memilih lokasi hunian baru sesuai dengan site plan yang telah disiapkan oleh BP Batam, terlihat  warga tengah melihat gambar denah rumah tersebut, Selasa (2/07/2024). (F-Hms BP Batam)

Batam (SN) – BP Batam telah memberikan kesempatan kepada warga yang terdampak pembangunan Rempang Eco-City untuk memilih lokasi hunian baru sesuai dengan site plan yang telah disiapkan. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen BP Batam untuk memastikan pemenuhan hak-hak warga yang terdampak oleh pengembangan Kawasan Rempang.

Sejak bulan September 2023, sebanyak 961 Kepala Keluarga (KK) telah bergeser dari tempat tinggal mereka untuk memberikan ruang bagi proyek strategis nasional ini.

Ariastuty Sirait, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, menyatakan bahwa warga yang bersedia untuk bergeser telah diberikan kesempatan awal untuk memilih rumah dan blok hunian sesuai dengan site plan yang telah ditetapkan.

“Dengan memberikan opsi ini di awal, kami berharap warga dapat segera menempati rumah baru yang sedang dalam tahap pengerjaan di Tanjung Banon,” ujar Tuty, panggilan akrabnya, Selasa (2/07/2024).

Saat ini, BP Batam sedang menggesa pengerjaan 96 rumah baru yang akan berdiri di atas kaveling seluas 500 meter persegi dengan tipe 45. Proyek ini diharapkan selesai pada bulan September mendatang, sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam rapat bersama Kementerian Investasi.

Selain pilihan lokasi hunian baru, BP Batam juga memberikan santunan kepada warga terdampak berupa uang sewa rumah sebesar Rp 1,2 juta per KK sebelum hunian baru mereka siap ditempati. Ada juga bantuan biaya hidup sebesar Rp 1,2 juta per jiwa serta fasilitasi pengangkutan orang dan barang-barang dari rumah asal ke hunian sementara.

“Tentunya, kami berharap agar tidak ada kendala yang menghambat proses ini sehingga kami dapat menyediakan hunian baru tepat waktu bagi masyarakat yang terdampak,” tambah Tuty.

Dengan luas lahan pengembangan Rempang Eco-City mencapai 2.370 hektare, pembangunan tahap pertama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi daerah. BP Batam pun mengajak seluruh pihak untuk mendukung kelancaran proyek ini sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan ekonomi lokal.

Wartawan : Riko
Editor : M Nazarullah

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *