Opini : Ansar Ahmad 2004 dan 2024, Kesan Seorang Warga Kepri Kepada Pemimpin
Oleh: Mukhamad Rofik
Warga Kepulauan Riau
Tanjungpinang (SN) – Penulisan ini tidak ada maksud apapun, hanya menuliskan kesan penulis sebagai warga Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kepada seorang pemimpin bernama H. Ansar Ahmad, SE, MM yang saat penulisan ini menjabat sebagai Gubernur Provinsi Kepri.
2004
Pertama kali penulis mengenal nama Ansar Ahmad pada tahun 2004, pada saat beberapa kali mengikuti rapat persiapan Ansar Ahmad sebagai Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Riau (Kepri/waktu itu Kabupaten Bintan masih bernama Kabupaten Kepri) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2005, di rumah Sutiman (almarhum) salah satu pimpinan pemenangan untuk wilayah Kecamatan Bintan Utara, penulis sebagai salah satu anggota tim pemenangan untuk tingkat kecamatan Bintan Utara, kalau sekarang sering disebut dengan tim sukses.
Mendengarkan suara Ansar Ahmad secara langsung di Hotel Bintan Agro Resort, Toapaya, saat ini bernama Badhra Resort. Waktu itu Bintan Agro Resort ada dua, satu di pantai Trikora, dan satu lagi di Toapaya. Ansar menyampaikan tentang hubungannya dengan Mantan Bupati Kabupaten Kepri H. Huzrin Hood, selama dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Kepri 2001-2003, serta Pelaksana Tugas Bupati Kepri (2003–2004).
2005
Penulis menjadi koordinator saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS) tingkat Kelurahan Tanjung Uban Selatan dan Saksi Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Tanjung Uban Selatan pada Pilkada Bupati Kepri 2005, untuk Calon Bupati Ansar Ahmad dan Calon Wakil Bupati Mastur Taher.
2012
Penulis sebagai wartawan surat kabar harian Haluan Kepri, berkesempatan melaksanakan peliputan kegiatan Ansar Ahmad sebagai Bupati Kabupaten Bintan. Ansar sangat memahami keinginan warga, dan ucapannya dengan tutur kata yang lembut sangat dicintai warga. Ansar memberikan perhatian yang lebih untuk program pendidikan, kesehatan dan pengentasan kemiskinan.
Untuk program pendidikan Ansar menyediakan bus sekolah gratis dan kapal pompong gratis. Program kesehatan, berobat gratis dengan menunjukkan Kartu Bintan Sejahtera (KBS). Program pengentasan kemiskinan dengan program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) dan bantuan sosial.
2013
Pada setiap kunjungannya ke masjid-masjid pada safari Ramadhan, Ansar Ahmad selalu menekankan agar warga selalu menerapkan pola hidup sederhana.
“Hari raya Idul Fitri bukan berarti harus membeli baju baru, baju lama yang masih bagus juga bisa dipakai berlebaran. Lebih baik uangnya disimpan untuk membiayai anak sekolah. Untuk membeli baju seragam atau untuk membelikan buku-buku,” pesan Ansar di setiap masjid/mushola.
2014
Penulis bersama Said Erwansyah, waktu itu wartawan Batam Tv, saat penulisan ini sebagai Tim Khusus (Timsus) Gubernur Kepri, sebelumnya bernama Staf Khusus Gubernur , dan beberapa wartawan lainnya, dipanggil Ansar di ruang Bupati, disarankannya agar membentuk organisasi persatuan wartawan yang bisa meningkatkan kesejahteraan.
“Bentuknya bisa yayasan atau koperasi atau apa lah. Kalian harus berfikir kedepan, apakah selamanya akan menjadi wartawan,” kata Ansar.
Disepakati bernama Persatuan Jurnalis Bintan (PJB), saat penulisan ini sudah berganti nama menjadi Forum Jurnalis Bintan (FJB), dengan Ketua Said Erwansyah. Akhir tahun 2014, Said berpindah liputan ke Batam, dan penulis menggantikan posisi sebagai ketua selama 4 tahun.
2015
Pada Pilkada Gubernur Kepri tahun 2015, penulis sebagai wartawan Koran Sindo Batam, berkesempatan meliput kegiatan Ansar selain sebagai Bupati Bintan, juga sebagai Calon Wakil Gubernur Kepri mendampingi Soerya Respationo. Penulis berkoordinasi dengan Suyono Saeran selaku tim pemenangan bidang media. Beberapa kali penulis dipanggil Suyono, dan menemuinya di Jalan Pemuda Tanjungpinang.
“Kita publikasikan salah satu hasil survei yang menyatakan Pak Ansar tingkat popularitasnya nomor tiga setelah Pak Sani (H.M. Sani) dan Pak Soerya (Soerya Respationo),” kata Suyono, pada saat pendafataran sudah dekat.
2021
Penulis ditunjuk Dewan Pers, menjadi informan ahli pada survey indeks kemerdekaan pers tahun 2020. Selain penulis mewakili Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID), juga perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepri, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Provinsi Kepri. Akhir tahun 2021 Kepri keluar sebagai indeks kebebasan Pers terbaik nasional dan Gubernur Ansar menerima penghargaan dari Dewan Pers.
Penulis juga sebagai salah satu informan pada penilaian anugerah penyiaran Indonesia atau dikenal juga dengan KPI Award, selain penulis juga 6 komisioner KPID Kepri lainnya sebagai informan. Tahun 2021 Kepri keluar Daerah Peduli Penyiaran terbaik nasional, disusul DKI Jakarta pada posisi kedua. Pertengahan November 2021, penulis bersama Ketua KPID Kepri Henky Mohari, S.Pt berkesempatan mendampingi Gubernur Ansar menerima penghargaan Daerah Peduli Penyiaran terbaik nasional di Studio Indosiar Jakarta.
2023
Penulis bersama Ketua KPID Kepri Henky Mohari, dan komisioner-komisioner lainnya, pada forum rapat-rapat nasional Komisi Penyiaran Indoensia (KPI) aktif mengajukan Provinsi Kepri sebagai tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI dan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) Tahun 2023. Usaha ini juga didukung penuh Dinas Kominfo Kepri yang dipimpin Hasan, S.Sos, yang saat penulisan ini juga menjabat Pj Wali Kota Tanjung Pinang.
Pada 10-13 Agustus 2023, dilaksanakan Rakornas KPI dan Harsiarnas di Kawasan Pariwisata Lagoi, Bintan Resort, Kabupaten Bintan.
“Kepri adalah Mutiara di Gerbang Utara, pusat investasi dan destinasi wisata nasional dan internasional. Juga pusat percontohan penyiaran perbatasan yang berkembang pesat,” kata Ansar.
2024
Awal 2024, penulis masih mengabdikan diri sebagai anggota KPID Kepri, yang bermitra dengan Dinas Kominfo Kepri, yang menyampaikan laporan kepada Gubernur Ansar Ahmad.
Demikian kesan penulis sebagai seorang warga kepada pemimpin bernama Ansar Ahmad, yang saat penulisan ini menjabat Gubernur Kepri. (***)
Editor : Sutana