AJI Tanjungpinang AMSI Kepri Gelar Diskusi Publik Toleransi Beragama

Tanjungpinanv (SN) – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Tanjungpinang bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kepri, menggelar Diskusi Publik bertema “Memperkuat Toleransi Beragama Dalam Perspektif Organisasi”

Kegiatan ini berlangsung di Sekretariat AJI Kota Tanjungpinang Jl. D.I Panjaitan Komplek Bintan Center Km.9 Blok C No.58 Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Diskusi publik kali ini menghadirkan narasumber Kakanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Riau, Mahbub Daryanto serta Nazarrudin Wakil Ketua FKUB Provinsi Kepri.

Ketua AJI Tanjungpinang Jailani dalam sambutannya mengatakan Jurnalis saat melakukan kerja-kerjanya dituntut harus bertanggungjawab dan menjaga agar tidak terjadi perpecahan sesama umat beragama dimasyarakat.

“Sebagai seorang pewarta peran Jurnalis sangat vital, karena dituntut untuk menyebarkan informasi secara seimbang dan tidak cenderung memprovokasi ditengah bermacam-macam keberagaman di masyarakat,” ujar Jailani Sabtu (12/03/2022).

Sementara itu Mahbub Daryanto Kakanwil Kemenag Kepri memaparkan saat ini Kementrian Agama Republik Indonesia gencar mensosialisasikan program moderasi antar umat beragama.

“Salah satu esensi kehadiran agama adalah untuk menjaga martabat manusia sebagai makhlik mulia ciptaan Tuhan, untuk mencapai itu agama selalu menghadirkan ajaran tentang keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan,” terangnya.

Sejalan dengan itu, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Charles Sitompul mengatakan seorang pewarta dalam memandang permasalahan harus melihat dari berbagai sisi.

“Kita dalam melakukan peliputan harus melihat isu dari berbagai perspektif, ketika ada pro dan kontra yang terjadi di masyarakat kita harus memberikan ruang yang seimbang kepada mereka,” ungkap Charles Sitompul.

Selanjutnya Nazaruddin Wakil Ketua FKUB Provinsi Kepulauan Riau mengapresiasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Tanjungpinang yang telah menggelar ruang diskusi tentang toleransi beragama.

“Memang ruang-ruang diskusi publik seperti ini harus sesering mungkin dilakukan, apalagi mengingat banyaknya media berbasis internet yang seringkali menyebarkan isu hoax dan menimbulkan perpecahan dimasyarakat,” ucapnya

Lebih lanjut Ia menjelaskan, untuk itu sebagai seorang Jurnalis Media penting untuk mengkroscek keberimbangan sebuah pemberitaan yang dilakukan dan agar tidakĀ  memprovokasi masyarakat. (Ma)

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *