Setahun Ansar-Marlin, Ekonomi Naik Pengangguran Turun
OPINI
Setahun Ansar Marlin, Ekonomi Naik Pengangguran Turun
Oleh : Mukhamad Rofik, S.I.Kom, M.A.P.
Pemerhati Administrasi Publik
Kepri (SN) – Per 24 Februari lalu pasangan Gubernur/Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Ansar Ahmad, SE MM/Hj Marlin Agustina genap satu tahun menjabat. Pasangan yang dilantik Presiden Joko Widodo pada 25 Februari 2021 ini berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi 3,43% secara kumulatif (ctc) setelah pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 3,80%.
Keduanya juga berhasil menurunkan tingkat penggangguran terbuka (TPT) 0,43 persen per Agustus 2021. Dimana pada Agustus 2020 sebesar 10,34% menjadi 9,91% pada Agustus 2021. (Bank Indonesia Perwakilan Kepri dalam Laporan Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau Februari 2022).
Pertumbuhan Ekonomi 3,43%
Faktor utama penyebab penguatan pertumbuhan ekonomi adalah pelonggaran PPKM yang berdampak pada meningkatnya mobilitas namun tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal ini mendorong peningkatan aktivitas masyarakat, dunia usaha dan permintaan rumah tangga.
Perbaikan ekonomi juga ditopang oleh kenaikan net ekspor dan konsumsi/belanja pemerintah. Serta sejalan dengan pemulihan ekonomi di negara mitra dagang utama.
Percepatan pertumbuhan ekonomi utamanya didorong penguatan pada lapangan usaha khususnya industri pengolahan, perdagangan, dan pertambangan dan penggalian. Akan tetapi bidang konstruksi justru mengalami perlambatan.
Dari sisi pengeluaran, hampir seluruh komponen pengeluaran yaitu konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor, dan impor mengalami pertumbuhan sejalan dengan aktivitas ekonomi yang mulai pulih seiring dengan penanganan dan penurunan kasus Covid-19 yang didukung akselerasi program vaksinasi.
Tingkat Pengganguran Terbuka (TPT) Turun 0,43%
Selain tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun, jumlah angkatan kerja yang bekerja juga meningkat, dari 1.016.600 orang pada Agustus 2020 menjadi 1.087.419 orang pada Agustus 2021. TPT di wilayah perdesaan mengalami penurunan lebih besar dibandingkan wilayah perkotaan, ini menunjukkan aktivitas ekonomi di wilayah perdesaan telah mengalami pemulihan.
Berdasarkan tingkat pendidikan, TPT lulusan SMA memiliki persentase paling tinggi di antara tingkat pendidikan lainnya, tercatat sebesar 11,75%, berikutnya tingkat pendidikan terakhir SMP yakni sebesar 11,72%. Lalu SMK 9,96%, Diploma I/II/III 8,8%, SD 7,76% dan Universitas 7,09%.
Sektor industri pengolahan paling banyak menyerap tenaga kerja, dengan pangsa sebanyak 25,01% dari jumlah tenaga kerja. Berikutnya perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil/sepeda motor (17,67%). Lalu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan (9,00%), diikuti penyediaan akomodasi dan makan minum (7,54%).
Kondisi ini mencerminkan industri pengolahan memiliki peran strategis sebagai penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar dan menyediakan lapangan kerja formal terbanyak.
Dari status pekerjaan, masih didominasi oleh buruh/karyawan sebesar 61,79%, diikuti kelompok wiraswasta mandiri.
Harapan Tahun Ini
Tahun ini diharapkan perekonomian tumbuh lebih pesat lagi, didorong oleh meningkatnya mobilitas dan aktivitas usaha seiring terkendalinya kasus Covid-19. Pertumbuhan ekonomi Kepri diperkirakan akan ditopang oleh komponen investasi yang meningkat seiring kinerja net ekspor yang membaik pada sisi pengeluaran serta peningkatan pertumbuhan pada industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan.
Dukungan belanja pemerintah melalui penyaluran bantuan sosial (bansos) akan turut menjaga daya beli masyarakat dan memberikan dampak terhadap peningkatan konsumsi rumah tangga. Selain itu, pelaksanaan travel bubble antara Singapura dan Batam-Bintan yang dimulai 24 Januari 2022 akan diikuti pelonggaran syarat masuk tanpa karantina serta diadakannya iven-iven pariwisata tingkat internasional akan meningkatkan kedatangan wisatawan mancanegara.
Perkembangan kasus Covid-19 diharapkan semakin menurun dan terkendali. Sehingga meningkatkan aktivitas usaha dan mobilitas masyarakat, meningkatkan kinerja lapangan usaha seperti sektor pariwisata, perdagangan, penyediaan akomodasi, makan dan minum serta transportasi. Tingkat vaksinasi Covid-19 sangat menggembirakan, telah mencapai 87,12% dari target sasaran untuk dosis kedua (data 9 Februari 2022), dan menempati peringkat ke-4 tertinggi secara nasional. Semoga tercapai.***