Festival Raja Ali Haji 2024: Kembalinya Gemerlap Budaya Melayu di Pulau Penyengat

Tanjungpinang (SN) – Festival Raja Ali Haji (RAH) kembali digelar setelah vakum 28 tahun, kegiatan spektakuler ini bertujuan untuk memperkuat identitas budaya Melayu dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Festival yang digelar di Balai Adat Pulau Penyengat,Tanjungpinang dibua oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Kepri, T.S Arif Fadillah yang mewakili Gubernur Ansar Ahmad, pada Jumat (5/07/2024) malam.
Festival yang berlangsung dari tanggal 5 – 7 Juli 2024 ini menjadi momen yang sangat dinantikan oleh masyarakat. Acara selama tiga hari tiga malam ini menampilkan berbagai kegiatan menarik, termasuk alih wahana Gurindam Dua Belas dalam bentuk tari, pentas musik dari Dermaga Musica dan Staman Penyengat, serta pameran buku dan naskah klasik.
Dalam sambutannya, Arif Fadillah menekankan pentingnya peran budaya dalam pembangunan daerah, khususnya budaya Melayu yang memiliki ciri khas tersendiri.
“Semua elemen harus peduli dalam menjaga pelestarian warisan budaya Kepri melalui festival ini, yang tentunya harus melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan agar tetap terjaga,” katanya.
“Festival Raja Ali Haji 2024 tidak hanya menjadi acara budaya biasa, melainkan simbol kebangkitan dan komitmen kuat untuk mewarisi serta memperkaya kekayaan budaya Indonesia, khususnya budaya Melayu yang kental dengan nuansa sejarah dan keindahan lokal,” tambahnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Kepri, Juramadi Esram, turut berharap bahwa festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga momentum penting untuk memupuk semangat generasi muda dalam melestarikan budaya Melayu Kepulauan Riau.
“Kami berharap agar Festival RAH dapat terus diselenggarakan di masa mendatang sebagai upaya bersama dalam memajukan dan melestarikan kebudayaan di wilayah ini,” katanya.
Turut hadir dalam festival ini berbagai tokoh masyarakat adat dan pimpinan FKPD Kepri serta masyarakat Pulau Penyengat, menunjukkan dukungan yang kuat terhadap upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal.
Wartawan : Nazar
Editor : M Nazarullah