ASDP Fokus Amankan 15 Lintasan Strategis Penyeberangan Jelang Nataru 2025/2026

Jakarta (SN) – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memusatkan perhatian pada 15 lintasan strategis penyeberangan nasional dalam menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Lintasan-lintasan ini menjadi kunci utama konektivitas antarpulau sekaligus penggerak arus penumpang, pariwisata, dan distribusi logistik di berbagai wilayah Indonesia.
Kelima belas lintasan tersebut berada di bawah koordinasi 15 cabang yang mengelola 33 pelabuhan, dan dipastikan siap beroperasi secara optimal. Jalur yang menjadi prioritas meliputi Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk sebagai penghubung utama Pulau Jawa dengan Sumatra dan Bali, serta Jangkar–Lembar, Kayangan–Pototano, dan Padangbai–Lembar yang menopang mobilitas di kawasan timur Indonesia.
Lintasan strategis lainnya mencakup Tanjung Api-Api–Tanjung Kelian, Telaga Punggur–Tanjung Uban, Ajibata–Ambarita, Nias–Sibolga, Kariangau–Penajam, Bajoe–Kolaka, Bira–Pamatata, Bitung–Ternate, Hunimua–Waipirit, hingga Bolok–Rote. Selama periode Nataru, jalur-jalur ini diprediksi menjadi titik krusial pergerakan masyarakat dan barang.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa penguatan layanan di 15 lintasan ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menjaga konektivitas nasional.
“Lintasan-lintasan ini bukan sekadar jalur penyeberangan, tetapi penghubung kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Karena itu, ASDP memastikan seluruh aspek keselamatan, kenyamanan, dan keandalan layanan berjalan optimal, terutama saat puncak mobilitas Nataru,” ujar Heru di Jakarta, Senin (15/12/2025).
Untuk mendukung operasional di lintasan strategis tersebut, ASDP menyiapkan 222 kapal yang terdiri dari 135 kapal komersial dan 87 kapal perintis. Armada ini melayani total 318 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia, dengan fokus penguatan operasional pada 15 lintasan pantauan nasional.
ASDP memproyeksikan pergerakan penumpang di lintasan prioritas mencapai 547 ribu orang, meningkat 4,3 persen dibandingkan periode Nataru tahun sebelumnya. Sementara jumlah kendaraan diperkirakan menembus 868 ribu unit, atau tumbuh 8,9 persen. Puncak arus penyeberangan diprediksi terjadi pada 23–24 Desember 2025.
Untuk menjaga kelancaran di lintasan-lintasan utama tersebut, ASDP mengoptimalkan sistem tiket digital Ferizy. Seluruh tiket penyeberangan wajib dibeli melalui aplikasi dan situs resmi Ferizy maupun mitra resmi, dengan berbagai pilihan kanal pembayaran. Penjualan tiket di area pelabuhan ditiadakan guna menghindari penumpukan dan antrean.
Dari sisi layanan, ASDP memperkuat fasilitas di lintasan strategis melalui pengoperasian layanan Express II di Merak–Bakauheni, penyediaan customer service 24 jam, penambahan toilet portable, serta optimalisasi penerangan dan sistem kelistrikan pelabuhan.
Koordinasi intensif juga dilakukan bersama KSOP, BPTD, Polri/TNI, INFA, GAPASDAP, dan BMKG, khususnya dalam pengaturan lalu lintas kendaraan, kesiapan kapal, serta antisipasi cuaca ekstrem yang berpotensi memengaruhi kelancaran penyeberangan.
Seiring prakiraan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, ASDP mengimbau masyarakat yang akan melintas di 15 lintasan strategis nasional tersebut untuk merencanakan perjalanan lebih awal, mematuhi jadwal tiket, serta selalu mengikuti arahan petugas di lapangan. (SN)
Editor : Emha
