Langkah Maju Dunia Kesehatan Indonesia: Mayapada Resmikan Groundbreaking Rumah Sakit Internasional Pertama di KEK Batam

Batam (SN) – Pembangunan rumah sakit bertaraf internasional resmi dimulai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam. Mayapada Healthcare bersama Apollo Hospitals India menggelar seremoni peletakan batu pertama Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH) di Sekupang, menandai langkah besar dalam transformasi layanan kesehatan nasional.
Acara peresmian ini dipimpin oleh Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad, didampingi oleh Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang, serta Presiden Komisaris Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir.
Dalam sambutannya, Amsakar menyampaikan apresiasi atas langkah cepat Mayapada Healthcare yang langsung tancap gas setelah KEK Pariwisata dan Kesehatan Batam ditetapkan pada tahun 2024.
“Kami menyambut baik inisiatif ini. Pembangunan MABIH menjadi bukti nyata keseriusan Mayapada dalam mendukung misi Presiden menjadikan Batam sebagai motor pertumbuhan ekonomi dan hub layanan kesehatan kelas dunia,” ujarnya.
Ia menambahkan, kehadiran rumah sakit ini tidak hanya akan mengurangi arus warga yang berobat ke luar negeri, tapi juga menjadi magnet bagi pasien mancanegara yang ingin mencari perawatan berkualitas tinggi di Indonesia.
“Mayapada akan menjadi destinasi baru wisata kesehatan di Batam. Kami optimis, ini akan menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi, dan meningkatkan daya saing daerah,” tegas Amsakar.
MABIH akan dibangun tepat di samping kawasan wisata Taman Rusa Sekupang, mengusung konsep green hospital hasil rancangan firma internasional HKS Singapore. Bangunan 11 lantai dengan satu semi-basement ini dirancang untuk menampung hingga 250 tempat tidur, serta dilengkapi teknologi medis canggih dan layanan unggulan bertaraf global.
Total investasi proyek ini mencapai lebih dari Rp1 triliun, dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2027. MABIH akan menjadi rumah sakit swasta internasional pertama di KEK, menyusul Bali International Hospital di Sanur yang dibangun oleh pemerintah.
Jawaban atas Tantangan Kesehatan Nasional
Plt. Sekjen Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa sekitar dua juta warga Indonesia masih memilih berobat ke luar negeri setiap tahunnya, menyebabkan potensi kebocoran devisa hingga Rp200 triliun.
“Kehadiran rumah sakit internasional seperti MABIH merupakan solusi strategis untuk mengatasi tantangan ini dan sekaligus memperkuat perekonomian nasional,” kata Rizal.
Ia menambahkan, pembangunan KEK kesehatan seperti di Batam dan Sanur merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk menciptakan layanan kesehatan kelas dunia di dalam negeri.
Presiden Komisaris Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian dari visi jangka panjang perusahaan untuk mendukung transformasi sistem kesehatan Indonesia.
“Kami percaya bahwa setiap warga Indonesia berhak atas layanan kesehatan internasional tanpa harus pergi jauh ke luar negeri,” ujar Jonathan.
Ia juga menegaskan bahwa pemilihan Batam bukanlah tanpa alasan, melainkan sebagai bentuk dukungan terhadap arahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong sektor swasta untuk berkontribusi aktif dalam menahan devisa keluar negeri.
MABIH akan menghadirkan pusat layanan unggulan (center of excellence) di berbagai bidang, seperti kardiovaskular, onkologi, neurologi, gastrohepatologi, dan ortopedi, termasuk kemampuan menangani kasus kompleks seperti transplantasi organ dan pengobatan kanker.
Teknologi mutakhir seperti bedah robotik generasi terbaru, terapi sel dan genetik, diagnostik presisi berbasis AI, hingga pemantauan jantung real-time akan menjadi bagian integral dari layanan MABIH. (NA-SN)
Edittor : M Nazarullah