HEADLINENASIONAL

Nataru 2026 di Tengah Cuaca Ekstrem, ASDP Pastikan Penyeberangan Tetap Aman dan Terkendali

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Aan Suhanan dan Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho saat melakukan peninjauan di Merak, Rabu (10/12/2025). (F-ASDP)

Merak (SN) – Memasuki masa layanan Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menegaskan keselamatan sebagai prioritas utama, seiring prediksi cuaca ekstrem pada puncak musim hujan. Fokus pengamanan terutama diperkuat di lintasan Merak–Bakauheni yang menjadi jalur strategis arus penumpang dan kendaraan dan tentun ya pelayaran di seluruh Indonesia.

BMKG memproyeksikan puncak musim hujan di wilayah barat Indonesia terjadi lebih awal, yakni pada November–Desember 2025, sebelum bergeser ke wilayah selatan dan timur pada Januari–Februari 2026. Sejak awal November, arus permukaan di sekitar Pelabuhan Merak terpantau meningkat signifikan hingga mencapai 32–103 cm per detik, sehingga menuntut kewaspadaan ekstra dari sisi operasional.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa dinamika cuaca tidak boleh mengendurkan standar keselamatan.

“Cuaca ekstrem tidak bisa kita kendalikan, tetapi kesiapsiagaan bisa dan harus kita siapkan. Keselamatan adalah prioritas utama,” ujarnya.

Sebagai langkah mitigasi, ASDP memperkuat kesiapan empat cabang utama Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk. Langkah ini mencakup kesiapan tugboat, armada kapal, fasilitas pelabuhan, serta penguatan sistem komunikasi.

Koordinasi intensif dilakukan bersama BMKG, Syahbandar, dan BPTD, termasuk dalam pengambilan keputusan buka-tutup pelabuhan. “Kecepatan informasi dan ketepatan koordinasi menjadi kunci keselamatan,” tambah Heru.

Dari pemerintah, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Aan Suhanan menegaskan pentingnya sinergi seluruh pihak. “Kesiapsiagaan dengan mengutamakan keselamatan adalah hal yang mutlak,” ujarnya.

Pengaturan arus kendaraan juga diperketat melalui pembagian pelabuhan sesuai golongan kendaraan, baik di sisi Jawa maupun Sumatra, serta menerapkan delaying system untuk mencegah penumpukan.

ASDP menyiapkan buffer zone di Rest Area KM 43, KM 68, dan Pelabuhan Indah Kiat. Di lintasan Merak–Bakauheni, 28 kapal disiagakan untuk operasi normal, dan ditingkatkan menjadi 33 unit pada puncak arus.

Fasilitas pelabuhan turut diperkuat. Pelabuhan Merak menyiapkan tiga posko kesehatan, 31 gerbang toll gate, 217 titik CCTV, dan 131 unit toilet. Sementara Bakauheni menambah dua posko kesehatan, 92 toilet, 167 titik CCTV, serta 27 loket dan vending machine.

Kesiapan ASDP mendapat apresiasi dari Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho saat melakukan peninjauan di Merak. “Kehadiran dan kesiapan ini penting untuk memastikan masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan aman,” ujarnya.

ASDP menutup dengan imbauan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, mengikuti arahan petugas, serta tidak memaksakan perjalanan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan.

“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Kami berkomitmen memastikan setiap penyeberangan berlangsung aman dan tertib,” tutup Heru. (SN)

Sumber : ASDP
Editor : Emha

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *