Andre Rosiade: Berantas Mafia Tanah, Batam Bisa Jadi Motor Ekonomi Nasional

Jakarta (SN) – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menegaskan bahwa BP Batam memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, namun menghadapi tantangan serius, yakni praktik mafia tanah dan tumpang tindih lahan.
“Kalau persoalan lahan ini bisa diselesaikan, Batam bisa jadi pusat investasi dan industri unggulan Indonesia,” ujar Andre saat memimpin Rapat Dengar Pendapat bersama Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, di Gedung DPR, Rabu (1/10/2025) dikutip dari laman DPR RI.
Ia mengapresiasi kontribusi BP Batam dalam pengembangan kawasan industri dan pelabuhan, namun menekankan bahwa masalah tata ruang dan lemahnya pengawasan lahan harus segera ditangani. Praktik mafia tanah, pemalsuan dokumen, hingga sengketa kepemilikan membuat investor ragu dan menciptakan ketidakpastian hukum.
Andre mendukung upaya BP Batam dalam reformasi tata kelola lahan dan pemberantasan mafia tanah, sekaligus mendorong pencabutan moratorium lahan untuk meningkatkan pendapatan negara dan aktivitas ekonomi.
Menanggapi hal itu, Amsakar menjelaskan bahwa BP Batam telah menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo untuk menjadikan Batam lebih kompetitif melalui reorganisasi internal dan digitalisasi layanan lahan.
“Kami mengubah sistem agar lebih cepat, transparan, dan berbasis teknologi. Tidak ada lagi ruang untuk permainan oknum, semua proses lewat sistem digital berbasis GIS,” kata Amsakar.
Selain itu, BP Batam kini juga mengelola wilayah pesisir, reklamasi, dan kawasan hutan berdasarkan dua regulasi baru: PP Nomor 25 dan 28 Tahun 2025. Layanan publik pun diperkuat dengan Land Management System yang segera diuji coba, serta pemutakhiran data legalitas lahan untuk mencegah konflik kepemilikan.
“Kami bergerak cepat agar Batam menjadi kawasan investasi yang bersih, pasti, dan menjanjikan,” tegas Amsakar. (SN)
Editor : M Nazarullah