Komunitas Kalamelayu Gelar Inkubasi Transliterasi Manuskrip Kepri, Hidupkan Kembali Warisan Sastra Klasik

Tanjungpinang (SN) – Upaya pelestarian warisan budaya terus digaungkan oleh Komunitas Kalamelayu melalui program Inkubasi Transliterasi Manuskrip Kepri yang resmi digelar secara daring pada 6, 7, 11, 12, dan 13 September 2025. Program ini melibatkan sebanyak 15 peserta yang berasal dari Kota Tanjungpinang dan Kota Batam.
Diselenggarakan melalui platform Zoom, kegiatan ini merupakan bagian dari program bantuan Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV. Bantuan ini disalurkan kepada perseorangan atas nama Silvia Berliana, anggota aktif Komunitas Kalamelayu.
Menghadirkan dua narasumber ahli, yakni Priyo Joko Purnomo (Pendiri Komunitas Kalamelayu) dan Haniatur Rosyidah (Pustakawan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia), inkubasi ini membekali peserta dengan keterampilan alih aksara manuskrip atau transliterasi, sebuah proses penting dalam menghidupkan kembali naskah-naskah kuno yang menjadi bagian dari kekayaan intelektual dan literasi bangsa.
“Kami ingin membuka akses lebih luas terhadap manuskrip lama agar bisa dipelajari, dibaca, dan diapresiasi oleh generasi masa kini,” ujar Silvia Berliana saat membuka kegiatan.
Lebih dari sekadar pelatihan, program ini menargetkan hasil nyata berupa penerbitan buku hasil alih aksara manuskrip. Buku tersebut rencananya akan disebarluaskan ke berbagai perpustakaan dan masyarakat di Tanjungpinang dan Batam, sebagai upaya memperkaya khazanah literasi lokal dan memperkuat jati diri budaya Melayu di Kepulauan Riau.
Dengan kegiatan ini, Komunitas Kalamelayu tidak hanya menjaga nyala semangat budaya, tetapi juga mengajak generasi muda untuk terlibat aktif dalam pelestarian warisan leluhur yang nyaris terlupakan. (YN-SN)
Editor : Mukhamad