Simulasi Megathrust Digelar di Sumbar, Kemenkes Siap Hadapi Bencana Besar

Kemenkes RI menggulirkan langkah strategis untuk memperkuat kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi potensi bencana megathrust. (F-Kemenkes RI)

Padang (SN) – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menggulirkan langkah strategis untuk memperkuat kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi potensi bencana megathrust. Melalui Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes menggelar Simulasi Nasional Kesiapsiagaan Menghadapi Megathrust selama empat hari, mulai 31 Agustus hingga 3 September 2025, di Sumatera Barat wilayah yang memiliki sejarah panjang gempa bumi dan tsunami.

Kegiatan ini bukan sekadar latihan rutin. Lebih dari 650 peserta dari berbagai instansi kesehatan dan lembaga lintas sektor dilibatkan dalam skenario darurat berskala besar yang mencerminkan situasi krisis nyata.

“Ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi justru langkah antisipatif agar kita tidak panik saat krisis benar-benar datang. Kecepatan, koordinasi, dan kesiapan jadi kunci menyelamatkan nyawa,” tegas Sekretaris Jenderal Kemenkes, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, saat membuka acara, dikutip dari laman kemenkes ri.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, menyambut hangat kegiatan ini dan menekankan pentingnya kesiapsiagaan sebagai bentuk investasi kemanusiaan.

“Gempa tidak bisa kita hindari, tapi dampaknya bisa kita minimalisir. Apa yang kita latih hari ini mungkin jadi penentu keselamatan ribuan hingga jutaan orang di masa depan,” ujarnya.

Kemenkes menyiapkan empat pilar utama untuk memperkuat respons kesehatan nasional:

  • Tenaga Cadangan Kesehatan
  • Emergency Medical Team (EMT)
  • Health Emergency Operation Center (HEOC)
  • Public Safety Center (PSC) 119

Latihan ini juga melibatkan koordinasi sistem rujukan, distribusi logistik medis, dan penguatan jejaring antar lembaga seperti BNPB, Basarnas, TNI, Polri, PMI, PLN, PDAM, hingga organisasi masyarakat.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Agus Jamaluddin, menyatakan bahwa kegiatan ini mencakup pelatihan teknis hingga simulasi lapangan (Field Training Exercise/FTX) yang realistis dan menantang.

“Kolaborasi semua pihak adalah bukti nyata bahwa kita serius membangun sistem kesehatan yang tangguh, adaptif, dan siap siaga. Ini momentum penting, tak hanya bagi Sumbar, tapi juga inspirasi bagi daerah lain di Indonesia,” pungkas Sekjen Kunta. (SN)

Editor : Mukhamad

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *