Lantamal IV Resmi Terima Kapal Tunda TD Daik, Simbol Kekuatan dan Kearifan Lokal
Batam (SN) – Komandan Lantamal IV, Laksamana Pertama TNI Berkat Widjanarko, secara resmi menerima Kapal Tunda terbaru TNI AL yang diberi nama TD Daik, sebagai upaya penguatan armada TNI AL. Serah terima dilaksanakan di dermaga Yos Sudarso, Lantamal IV Batam, Senin (21/7/2025).
TD Daik merupakan kapal jenis Harbour Tug buatan industri pertahanan dalam negeri, PT Dok Bahari Nusantara. Kehadiran kapal ini bukan hanya memperkuat armada Koarmada I, tetapi juga membawa semangat kedaulatan maritim berbasis budaya lokal.
Nama “Daik” diambil dari Gunung Daik di Pulau Lingga, gunung tertinggi di Kepulauan Riau (1.165 mdpl) yang kerap disebut dalam pantun Melayu klasik sebagai simbol kebajikan dan keteguhan karakter.
“Kapal ini akan memperkuat jajaran Koarmada I, yang kini sudah dilengkapi KRI berdimensi besar. TD Daik akan membantu manuver kapal-kapal tersebut saat bersandar maupun lepas dermaga,” ujar Laksamana Pertama TNI Berkat Widjanarko dalam sambutannya.
Baca Juga : Air Mata untuk Gaza: Ribuan Warga Tanjungpinang Menangis dan Berdoa Bersama
TD Daik menjadi elemen penting dalam mendukung Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT), yang terdiri atas kapal perang, pesawat udara, pasukan marinir, dan pangkalan. Peran kapal tunda sangat vital dalam memastikan kelancaran operasi dan logistik di pelabuhan-pelabuhan strategis milik TNI AL.
Lebih dari itu, Komandan Lantamal IV menegaskan bahwa TD Daik juga siap memberikan bantuan kepada instansi sipil di Batam.
“Kapal ini tidak hanya untuk kepentingan militer, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung Pemerintah Kota Batam maupun lembaga-lembaga maritim yang memerlukan bantuan teknis di laut.”
Baca Juga : Ketua DPRD Kota Batam Apresiasi Peran TNI AU dalam Membangun Kebersamaan Lewat Tradisi dan Dialog Sosial
Acara penerimaan kapal turut dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Lembaga Adat Melayu (LAM), para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan instansi maritim Kota Batam.
Nuansa lokal yang kuat serta keterlibatan berbagai unsur masyarakat membuat momen ini terasa lebih dari sekadar seremoni militer—ini adalah simbol sinergi kekuatan nasional dan kearifan lokal. (SN)
Editor : Mukhamad
