Isu Pengelolaan Ruang Udara Dinilai Sudah Basi, Mori Hanafi: Tak Layak Jadi Perdebatan Panjang

Isu pembatasan ruang udara nasional tak lagi dianggap relevan dalam dunia penerbangan Indonesia. Hal itu ditegaskan Anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU Pengelolaan Ruang Udara, Mori Hanafi. (F-Ilustrasi Sketsa)

Jakarta (SN) – Isu pembatasan ruang udara nasional tak lagi dianggap relevan dalam dunia penerbangan Indonesia. Hal itu ditegaskan Anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU Pengelolaan Ruang Udara, Mori Hanafi, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama sejumlah maskapai penerbangan ternama, seperti Garuda Indonesia, Lion Air, dan Sriwijaya Air.

Dalam forum yang digelar di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/7/2025), Mori menyatakan bahwa rute penerbangan di Indonesia sudah sangat variatif dan kompleks, sehingga gangguan di satu atau dua jalur tidak berdampak signifikan terhadap sistem penerbangan nasional.

“Kalau saya lihat ini sudah bukan jadi isu lagi. Rute yang terdampak hanya Jogja Denpasar, Jakarta-Denpasar, dan Surabaya-Jakarta. Tapi Garuda bilang tidak ada gangguan berarti. Yang krusial cuma Denpasar-Jogja, itu pun cuma bertambah 15 menit,” ungkap Mori di hadapan peserta rapat dikutip dari laman DPR RI.

Menurut Mori, pembatasan ruang udara di atas wilayah tertentu, seperti Madiun, memang menambah durasi tempuh dan konsumsi bahan bakar. Namun, beban itu sepenuhnya ditanggung penumpang dan dianggap masih dalam batas toleransi industri penerbangan.

“Ini sudah berlangsung lama. Ya memang ada tambahan biaya dan waktu, tapi tidak ada hambatan berarti. Saya rasa ini masih bisa ditoleransi,” ujarnya.

Anggota Panitia Khusus Pansus Rancangan Undang Undang RUU tentang Pengelolaan Ruang Udara Mori Hanafi. (F-DPR RI)

Politisi yang dikenal vokal ini juga menegaskan bahwa isu pembatasan ruang udara seharusnya tidak lagi menjadi bahan perdebatan di parlemen. Baginya, isu ini sudah tidak memiliki urgensi strategis yang cukup untuk dibahas lebih lanjut.

“Kalau cuma nambah waktu 2 sampai 15 menit, menurut saya terlalu kecil dampaknya untuk dijadikan isu besar di forum terhormat ini. Mungkin ada pertimbangan strategis tertentu, tapi bukan sesuatu yang mendesak,” tegas Mori. (SN)

Editor : Mukhamad

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *