Nelayan Hilang di Perairan Semagu Ditemukan Meninggal, Upaya Tim SAR Lawan Cuaca Ekstrem

Natuna (SN) – Harapan keluarga Edi Iskandar (32), nelayan asal Desa Kelarik, Kecamatan Bunguran Utara, Kabupaten Natuna, pupus sudah. Setelah 24 jam pencarian intensif, Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad Edi pada Rabu (4/6/2025) pukul 11.30 WIB, tak jauh dari lokasi awal ia dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Semagu.
Misi pencarian ini bukan tanpa tantangan. Cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi dan angin kencang sempat menghambat laju tim penyelamat. Namun semangat tak surut. Tim SAR dari Basarnas Natuna, dibantu TNI, Polri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta nelayan setempat, terus menyisir perairan selama lebih dari sehari.
“Kami mengerahkan satu tim rescue berisi lima personel dengan perlengkapan lengkap: rubber boat, alat selam, peralatan keselamatan, dan pencahayaan. Meskipun cuaca buruk, tim tetap bekerja keras,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdul Rahman, kepada media.
Baca Juga : Libur Panjang Idul Adha, ASDP Siap Layani Lonjakan Penumpang: Tiket Ferizy Jadi Kunci Kelancaran
Edi Iskandar diketahui tenggelam pada Selasa (3/6/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, saat berenang di laut usai menangkap ikan. Laporan yang diterima Basarnas langsung ditindaklanjuti dengan penyisiran darurat di sekitar lokasi.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Natuna, Budiman, membenarkan penemuan jasad Edi. “Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” katanya singkat.
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah Edi dibawa ke rumah duka di Desa Kelarik, diiringi isak tangis keluarga dan kerabat. Rencananya, almarhum akan dimakamkan hari ini juga.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan saat beraktivitas di laut. Basarnas Natuna mengimbau masyarakat pesisir untuk lebih waspada, terutama saat kondisi cuaca tidak menentu.
“Keselamatan harus jadi prioritas utama. Kami harap warga tidak memaksakan melaut bila kondisi tidak memungkinkan,” tegas Abdul Rahman. (YT-SN)
Editor : M Nazarullah