Jelang Iduladha, DPR RI Desak Pemerintah Gencarkan Sidak Hewan Kurban dan Tindak Tegas Pelaku Curang

Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, mengeluarkan seruan tegas kepada pemerintah lakukan inspeksi mendadak (sidak) secara masif di pusat-pusat penjualan hewan kurban, khususnya di kota-kota besar yang rawan praktik curang. Inilah kondisi peternakan di Tanjungpinang, Kepri (F-Sketsa)

Jakarta (SN) – Menjelang Hari Raya Iduladha, Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, mengeluarkan seruan tegas kepada pemerintah: lakukan inspeksi mendadak (sidak) secara masif di pusat-pusat penjualan hewan kurban, khususnya di kota-kota besar yang rawan praktik curang.

Menurut Daniel, pengawasan tidak bisa hanya berhenti di hari penyembelihan. “Dokter hewan dan petugas kesehatan harus dilibatkan sejak awal bahkan sebelum hewan dijual ke masyarakat,” tegasnya dikutip dari laman DPR RI, pada Rabu (4/6/2025).

Ia mengingatkan bahaya serius dari konsumsi daging sapi gelonggongan, yakni daging yang disuntik atau diberi air secara paksa agar terlihat lebih besar dan berat.

“Ini bukan hanya curang, tapi membahayakan. Daging seperti itu cepat membusuk dan sangat rentan mengandung bakteri penyebab penyakit,” jelasnya.

Baca Juga : Jelang Iduladha 1446 H, Stok Hewan Kurban di Tanjungpinang Melimpah dan Sehat

Tak tanggung-tanggung, politisi dari Fraksi PKB itu juga mendorong penindakan keras terhadap pelaku kecurangan.

“Cabut izin usaha, laporkan secara pidana! Jangan beri ruang untuk mereka yang mengorbankan kesehatan masyarakat demi keuntungan sesaat,” ujarnya, mengacu pada UU No. 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Daniel menekankan pentingnya transparansi informasi bagi masyarakat. Ia meminta pemerintah untuk mempublikasikan daftar pedagang resmi dan titik penjualan hewan yang telah tersertifikasi, agar pembeli tak terjebak membeli dari pedagang nakal.

Tak hanya pengawasan dan sanksi, Daniel juga menekankan pentingnya edukasi publik secara masif. Ia menyarankan agar kampanye bahaya daging gelonggongan digencarkan di lingkungan masyarakat, seperti masjid, RT/RW, panitia kurban, hingga komunitas lokal.

“Gunakan media sosial, siaran radio lokal, atau video pendek yang menarik agar mudah dipahami semua kalangan,” sarannya.

Baca Juga : Menjelang Iduladha, Komisi IV DPR RI Turun ke Lapangan: Pastikan Hewan Kurban Sehat dan Berkualitas

Daniel juga mengingatkan pentingnya kebersihan dan sanitasi lokasi penjualan serta tempat penyembelihan. Ia menekankan bahwa kehadiran petugas harus nyata di lapangan, bukan sekadar formalitas.

“Ibadah kurban adalah ibadah suci. Jangan sampai dikotori oleh praktik culas yang membahayakan masyarakat,” tandasnya.

Menutup pernyataannya, Daniel menegaskan bahwa negara harus hadir secara nyata, bukan sekadar pengatur di atas kertas.

“Pemerintah harus jadi pelindung masyarakat dari praktik curang yang merusak makna kurban,” pungkasnya. (SN)

Editor : Mukhamad

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *