PPIH Matangkan Kesiapan Jelang Puncak Haji: Gladi Lapangan Digelar di Terowongan Mina Lantai 3

Kasatops Armuzna, Kolonel Harun Arrasyid saat melakukan gladi orienasi erhadap  Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus bergerak cepat mematangkan persiapan jelang puncak haji .  Rabu (28/5/2025) (F-Kemenag)

Mekkah (SN) – Puncak ibadah haji semakin dekat, dan seluruh tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus bergerak cepat mematangkan persiapan. Salah satu langkah krusial dilakukan dini hari tadi, Rabu (28/5/2025), melalui gladi orientasi besar-besaran di jalur terowongan Mina lantai 3 salah satu titik vital pergerakan jemaah saat melontar jumrah.

Dipimpin langsung oleh Kasatops Armuzna, Kolonel Harun Arrasyid, gladi ini diikuti oleh unsur penting dari Daerah Kerja Madinah, seperti tim Perlindungan Jemaah, Media Center Haji (MCH), layanan untuk jemaah lansia dan disabilitas, hingga unit Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP2JH).

Mereka tergabung dalam tim Mobile Crisis Rescue (MCR) yang akan bersiaga penuh di sepanjang jalur kritis ini.

Sebanyak 60 personel akan disiagakan di lantai 3 jalur Mina–Jamarat, terbagi dalam lima pos utama dengan sistem shift. Namun, pada malam 10 Zulhijah malam terpadat saat seluruh jemaah bergerak dari Muzdalifah menuju Mina dan lanjut ke Jamarat seluruh personel akan berjaga tanpa pergantian shift. Sementara pergantian shift akan mulai diterapkan pada tanggal 11 hingga 13 Zulhijah.

“Simulasi ini penting agar setiap petugas memahami medan, posisi posko, hingga skenario evakuasi saat kondisi darurat,” jelas Kolonel Harun.

Baca Juga : AC Rusak, Pasien RSUP Raja Ahmad Tabib Kepanasan, Gubernur Kepri Turun Tangan dan Janji Perbaikan Cepat

“Tujuan utamanya adalah respons cepat ketika jemaah membutuhkan pertolongan, terutama di tengah padatnya arus pergerakan di tanggal-tanggal krusial.”

Kolonel Harun menekankan bahwa setiap jalur memiliki tantangannya masing-masing. Khusus 10 Zulhijah, gelombang besar jemaah diprediksi akan memadati jalur ke Jamarat. Antisipasi ekstra pun dilakukan, mulai dari pengawasan hingga penyediaan ambulans siaga dari KKHI dan layanan medis Kementerian Haji Arab Saudi.

Evakuasi jemaah yang kelelahan atau jatuh sakit pun menjadi salah satu fokus. “Kami harus bisa bergerak cepat. Kalau ada jemaah terlepas dari rombongan atau mengalami gangguan kesehatan, tim MCR langsung turun tangan,” ujarnya.

Tahun ini, 95 kloter akan menjalani skema tanazul, yakni kembali lebih awal dari Mina dan menginap di hotel di Makkah. Mereka akan melontar jumrah dari jalur bawah. Untuk itu, PPIH menambah 7 Pos Pantau Tanazul dari Syisyah hingga ke sektor 5 untuk mengawasi pergerakan dan memastikan keamanan jemaah.

“Program tanazul resmi diterapkan tahun ini, dan kita harus pastikan pengawasan berjalan maksimal, baik di jalur atas maupun bawah,” kata Harun.

Baca Juga : 3.559 ASN Baru Resmi Bergabung, Gubernur Kepri: Ini Bukan Sekadar Gelar, Tapi Amanah Besar

Menjelang prosesi wukuf, Harun dan timnya juga gencar melakukan sosialisasi kepada seluruh satgas—Arafah, Muzdalifah, dan Mina serta para ketua kloter. Diharapkan informasi teknis dari Satuan Operasional Armuzna bisa langsung diteruskan ke jemaah, agar mereka siap secara mental dan fisik saat memasuki fase puncak haji.

“Dengan pemahaman yang utuh, jemaah akan lebih mudah menjalankan ibadah secara tertib, aman, dan lancar,” tutup Harun. (SN)

Editor : Mukhamad

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *