Lis Darmansyah Tegas, Bendera Hitam Menanti Wilayah yang Tak Bersih

Tanjungpinang (SN) – Pemerintah Kota Tanjungpinang bersiap mengambil langkah berani dan tidak biasa demi mewujudkan kota yang bersih, indah, dan nyaman. Mulai Juli 2025, wilayah kelurahan dan kecamatan yang terbukti tidak menjaga kebersihan akan dipasangi bendera hitam sebuah simbol tegas peringatan dari pemerintah bahwa kebersihan bukan sekadar slogan.
Langkah ini diumumkan langsung oleh Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, dalam pertemuan akbar bersama ratusan petugas dan relawan kebersihan, Jumat (23/5/2025), di halaman Kantor Dinas PUPR. Hadir pula sejumlah pejabat penting seperti Kepala Dinas PUPR Rusli, Kepala DLH Ahmad Yani, serta Kepala Dinas Perkim Agustiawarman.
“Kalau kelurahan kotor, berarti lurahnya tidak layak. Camat juga harus mampu mengoordinasikan wilayahnya. Kalau tidak bisa, ya dievaluasi,” tegas Lis.
Menurut Lis, pemberian bendera hitam bukan untuk mempermalukan, tetapi untuk menggugah dan memicu kesadaran. Ia mencontohkan Kelurahan Batu IX, tempat tinggalnya sendiri, yang menurutnya masih jauh dari kata bersih.
“Rumput panjang menjuntai di depan ruko, sudah berulang kali saya ingatkan. Pemilik ruko pun sudah disurati. Tapi belum ada aksi. Ini bukan hanya soal pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Baca Juga : Bintan Jadi Contoh Nasional, Nelayan Pesisir Dapat Bekal Jaga Kedaulatan Laut Indonesia
Tak berhenti pada simbol, Pemkot Tanjungpinang juga menetapkan target ambisius: dalam 100 hari ke depan, kota ini harus tampil bersih dari sampah, rumput liar, dan kesemrawutan. Median jalan yang selama ini dipenuhi semak-semak harus berubah menjadi jalur hijau yang rapi.
“Bayangkan jika orang datang ke Tanjungpinang dan melihat kota kita molek, bersih, aman, dan rapi—pasti mereka betah. Kalau betah, ekonomi akan bergerak, dan manfaatnya kembali ke masyarakat,” katanya.
Sebagai bagian dari transformasi kota, Lis juga berencana memasang CCTV di ruang publik. Bukan hanya untuk keamanan, tetapi juga sebagai mata digital yang memantau kondisi fasilitas umum.
Lis juga menegaskan komitmennya untuk memperhatikan kesejahteraan petugas kebersihan, termasuk memastikan pembayaran gaji dan tunjangan tepat waktu.
“Saya diberi amanah untuk memimpin, tentu saya harus bisa berbuat. Kalau tidak bisa mensejahterakan masyarakat, untuk apa saya ada di sini?,” ucap Lis, disambut tepuk tangan para peserta.
Menutup sambutannya, Lis mengajak seluruh warga, ASN, dan tokoh masyarakat untuk bahu membahu dalam membangun Tanjungpinang menjadi kota yang membanggakan.
“Semua butuh proses dan komitmen. Saya minta komitmen itu dari bapak dan ibu semua. Mari kita berbenah bersama.” (SN)
Editor : M Nazarullah