195 Pelajar Bersaing Jadi Pengibar Merah Putih, Paskibraka Tanjungpinang 2025 Masuki Tahap Seleksi Kesehatan

195 pelajar SMA/SMK se-Kota Tanjungpinang tengah bersaing dalam seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2025, Senin (14/4/2025). (F-Pemko Tpi)

Tanjungpinang (SN) – 195 pelajar SMA/SMK se-Kota Tanjungpinang yang tengah bersaing dalam seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2025. Mereka bukan sekadar bersaing untuk menjadi bagian dari upacara Hari Kemerdekaan RI, tetapi juga untuk mengemban tugas mulia sebagai Duta Pancasila.

Seleksi kesehatan dan parade fisik yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Tanjungpinang menjadi panggung penting dalam pencarian 30 putra-putri terbaik kota ini.

Dari total peserta, 115 laki-laki dan 80 perempuan menjalani serangkaian pemeriksaan medis yang ketat, mulai dari pengukuran tinggi dan berat badan, tekanan darah, hingga tes mata dan kehamilan (untuk peserta perempuan). Tim medis terdiri dari dokter dan perawat Dinas Kesehatan serta petugas penera dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian.

“Tahapan ini adalah penyaringan ketiga, setelah seleksi administrasi, Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), dan Tes Intelegensi Umum (TIU),” ujar Anung Tri Saputra, Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya Bakesbangpol, Senin (14/4/2025).

Setelah tahap ini, peserta akan mengikuti parade fisik pada Rabu (16/4/2025) untuk melihat langsung kesesuaian postur, kebugaran, dan kesehatan sesuai standar nasional. Tak hanya tubuh yang sehat, jiwa yang kuat juga menjadi syarat mutlak. Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tanjungpinang, Muharroni, menekankan pentingnya integritas dan karakter.

“Penilaian tak hanya pada fisik, tetapi juga semangat juang, kedewasaan berpikir, dan tentu, nilai-nilai Pancasila,” ujarnya tegas.

Ia menjelaskan, Paskibraka bukan sekadar pasukan upacara. Mereka adalah simbol generasi muda yang menjadi panutan—dilatih untuk memiliki kepemimpinan, nasionalisme, dan mentalitas tangguh. Tak heran, kriteria seleksi sangat ketat, merujuk langsung pada standar dari BPIP dan Kemenpora.

Tinggi badan pun diukur dengan ketat: minimal 165 cm untuk pria, dan 160 cm untuk wanita. Kesehatan fisik dan mental, kecerdasan intelektual, serta wawasan kebangsaan menjadi aspek utama dalam penilaian.

Setelah seleksi di tingkat kota, 30 peserta terbaik akan melanjutkan ke seleksi provinsi dan nasional. Mereka yang lolos hingga ke tingkat akhir akan ditetapkan melalui SK resmi untuk bertugas mengibarkan Sang Merah Putih pada upacara 17 Agustus 2025.

Pembinaan pun tidak berhenti sampai di sini. Mereka akan menjalani latihan intensif, tidak hanya untuk PBB dan upacara, tetapi juga pelatihan kepemimpinan, penguatan ideologi, dan pendalaman karakter hingga bulan Agustus.

“Mereka inilah calon pemimpin masa depan. Kita butuh lebih dari sekadar pasukan baris-berbaris—kita butuh generasi yang teguh memegang nilai-nilai bangsa,” tutup Muharroni. (SN)

Editor : M Nazarullah

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *