Gerakan Bersih Pesisir Tanjungpinang: Upaya Peningkatan Kesehatan dan Penurunan Angka Stunting

Penjabat (Pj) Walikota Tanjungpinang, Hasan turun langsung membersihkan sampah, juga menggerakkan swadaya masyarakat untuk aktif membersihkan sampah di kawasan pesisir, Rabu (8/05/2024). (F-Pemko Tpi)

Tanjungpinang (SN) – Pemerintah Kota Tanjungpinang menggalakkan upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat dengan cara swadaya membersihkan sampah.

Penjabat (Pj) Walikota Tanjungpinang, Hasan, tidak hanya fokus pada pembersihan saluran drainase dan lingkungan pemukiman, tetapi juga menggerakkan swadaya masyarakat untuk membersihkan sampah di kawasan pesisir.

“Beberapa wilayah di Tanjungpinang, seperti Tanjung Unggat, Kampung Bulang, Penyengat, Kampung Bugis, Senggarang, Pelantar 1, Pelantar 2, Pelantar 3, dan sekitarnya, rentan terjadi penumpukan sampah sisa pasang air laut,” kata Hasan, Rabu (8/05/2024).

Hasan menyadari bahwa pasang surut adalah proses alam yang tidak dapat dihindari, namun penumpukan sampah yang terbawa arus pasang dapat disikapi secara bijak oleh pemerintah bersama masyarakat.

Hasan mengimbau masyarakat di kawasan pesisir untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan tidak membuang sampah ke laut. Sebagai wujud perhatiannya terhadap upaya menjaga kebersihan di kawasan pesisir.

“Selain membersihkan dan mengangkut sampah yang terbawa arus pasang di kawasan pesisir, pemerintah kota juga mengangkut sampah di perairan dengan menggunakan perahu pengangkut sampah. Kegiatan pembersihan sampah di kawasan pesisir akan terus dilaksanakan seiring dengan upaya membangun perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat,” jelasnya.

Hasan terlibat langsung dalam kegiatan pembersihan sampah di kawasan pesisir Pelantar 1. Untuk menghambat dan mengurangi volume sampah yang terbawa arus pasang hingga ke pemukiman warga, Hasan memerintahkan pemasangan jaring.

Hasan menekankan bahwa kebersihan lingkungan sangat erat kaitannya dengan kesehatan anak yang dapat mengakibatkan terjadinya kasus stunting. Sanitasi lingkungan yang buruk merupakan faktor tidak langsung yang dapat meningkatkan kemungkinan stunting.

Oleh karena itu tambahnya, gerakan kebersihan lingkungan merupakan salah satu upaya untuk menekan angka stunting di Tanjungpinang. Angka prevalensi stunting Tanjungpinang tahun 2023 turun menjadi 15,7 persen setelah tahun sebelumnya berada pada angka 18,8 persen.

“Penekanan angka stunting tidak hanya kita lakukan melalui pemberian susu, tambahan makanan bergizi, dan kegiatan medis lainnya. Perilaku hidup bersih dan sehat, serta kebersihan lingkungan juga memiliki pengaruh pada kesehatan balita. Kita akan konsisten melaksanakan kegiatan gotong royong OPD bersama masyarakat,” tegas Hasan.

Wartawan : Sahrul
Editor : M Nazarullah

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *