BATAMDAERAHEKONOMI

BP Batam Pacu Pembenahan Regulasi, Investor Sambut Positif Upaya Permudah Perizinan

Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembenahan regulasi dan menyederhanakan proses perizinan dalam kegiatan ramah tamah bersama para investor dan pelaku usaha pada Senin (24/11/2025). (F-BP Batam)

Batam (SN) – Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembenahan regulasi dan menyederhanakan proses perizinan dalam kegiatan ramah tamah bersama para investor dan pelaku usaha pada Senin (24/11/2025).

Pertemuan ini menjadi ruang strategis untuk menyampaikan perkembangan terbaru terkait PKKPRL dan proses AMDAL yang tengah berlangsung.

Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menyampaikan bahwa penguatan regulasi yang sederhana, jelas, dan tidak tumpang tindih merupakan kunci terciptanya iklim investasi yang sehat. Menurutnya, reformasi peraturan adalah fondasi utama agar Batam tetap kompetitif di tengah dinamika bisnis yang terus berubah.

“Kami terus menata ulang regulasi yang selama ini tumpang tindih. Simplifikasi perizinan menjadi prioritas agar pelaku usaha mendapatkan kepastian dan layanan yang lebih efisien. Ini adalah langkah besar menuju Batam yang semakin ramah investasi,” tegas Amsakar.

Ia mengemukakan bahwa implementasi penyederhanaan perizinan serta peningkatan layanan setelah terbitnya PP Nomor 25 dan PP Nomor 28 Tahun 2025 menjadi perhatian serius. Pembenahan tersebut, katanya, bukan hanya soal administrasi, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat kepercayaan investor.

Dampak awal dari upaya reformasi regulasi ini sudah terlihat. Hingga Oktober 2025, nilai investasi yang masuk ke Batam mencapai Rp 54,7 triliun atau 91 persen dari target tahunan. Angka ini naik signifikan 25,58 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

“Peningkatan ini bukti bahwa dunia usaha menangkap keseriusan BP Batam dalam memperbaiki tata kelola. Jika sinergi kita tetap terjaga, Batam akan memberi kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional,” tutur Amsakar.

Pada kesempatan itu, BP Batam juga memberikan apresiasi bagi pelaku usaha yang secara sukarela menghimpun dana CSR untuk membantu percepatan pembangunan Sekolah Terintegrasi Merah Putih, salah satu program prioritas nasional. Para pelaku usaha bahkan berencana membentuk yayasan khusus untuk memastikan pengawalan pembangunan berjalan optimal.

Amsakar menegaskan bahwa reformasi regulasi dan kolaborasi dengan dunia usaha merupakan dua pilar penting dalam mempersiapkan Batam menghadapi tantangan industri masa depan.

“Batam harus memiliki SDM dan ekosistem usaha yang mampu bersaing di tingkat global. Pembenahan regulasi adalah langkah awal menuju itu semua,” ujarnya menutup pertemuan. (DN-SN)

Editor : Emha

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *