Wisuda Haru 60 Lansia di Bintan: Bukti Semangat Belajar Tak Mengenal Usia

Bintan (SN) – Sebanyak 60 orang lansia menorehkan kisah mengharukan di Halaman Kantor Desa Sebong Lagoi, Selasa (21/10/2025). Dengan senyum bahagia dan langkah penuh semangat, mereka resmi diwisuda oleh Bupati Bintan Roby Kurniawan bersama Ketua TP PKK sekaligus Ketua LKKKS Bintan, Hafizha Rahmadhani.
Para wisudawan dan wisudawati istimewa ini adalah peserta Sekolah Lansia Kasih Ibu Desa Sebong Lagoi Tahun Pelajaran 2025, sebuah program pendidikan non formal yang dirancang khusus bagi warga lanjut usia agar tetap aktif, sehat, dan bahagia di masa senjanya.
Selama tiga bulan pembelajaran dengan 12 kali pertemuan, para lansia diajak untuk kembali menimba ilmu—mulai dari pengetahuan agama, keterampilan hidup, kesehatan, aktivitas fisik, hingga studi rekreasi. Bukan hanya belajar, mereka juga menemukan keluarga baru dan ruang untuk berbagi cerita serta tawa.
Bupati Roby Kurniawan yang hadir langsung dalam prosesi wisuda tampak tak kuasa menahan senyum bangga melihat semangat para peserta.
“Selamat untuk Atok dan Nenek yang hari ini diwisuda. Kami bangga sekaligus bahagia, melihat semangat luar biasa dari Atok Nenek semua. Program ini bukan hanya tentang belajar, tapi juga tentang kebersamaan dan kebahagiaan di usia senja,” ujar Roby penuh haru.
Ia menambahkan, Sekolah Lansia adalah bagian nyata dari gerakan Bintan Bergerak Ramah Lansia—sebuah komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan Bintan sebagai daerah yang peduli dan bersahabat bagi warga lanjut usia.
Hafizha Rahmadhani, yang turut mendampingi para lansia sejak awal program, juga mengaku terinspirasi oleh kegigihan mereka.
“Setiap kali melihat senyum mereka, rasanya semua lelah terbayar. Mereka bukan hanya belajar, tapi juga memberi contoh bahwa semangat tak pernah pensiun,” ungkapnya.
Momen wisuda semakin haru ketika anak dan cucu para lansia turut hadir memberikan pelukan dan ucapan selamat. Air mata bahagia bercampur tawa hangat, menciptakan suasana penuh makna di sore itu.
Beberapa lansia bahkan mengaku, ini adalah kali pertama mereka “diwisuda” dalam hidupnya.
“Dulu kami tidak sempat sekolah, tapi hari ini kami merasakannya. Terima kasih sudah memberi kesempatan ini,” tutur salah satu peserta dengan mata berkaca-kaca. (SN)
Editor : M Nazarullah
