BNN Grebek 11 Sindikat Narkoba, Selamatkan 1,1 Juta Jiwa dan Cegah Kerugian Rp130 Miliar

Jakarta (SN) – Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menunjukkan taji. Dalam waktu hanya 18 hari setelah dilantik, Kepala BNN Komjen Pol. Suyudi Ario Seto langsung tancap gas. Bersama jajarannya di pusat dan daerah, ia berhasil membongkar 11 jaringan narkotika lintas wilayah, menahan 53 tersangka, termasuk 2 warga negara asing.
Rangkaian operasi ini digelar sejak Agustus hingga pertengahan September dan diakhiri dengan pemusnahan barang bukti di Lapangan Parkir BNN dan PT Jasa Medivest, Cikarang, Senin (15/9/2025), sebagaimana dikutip dari laman BNN.
Dari berbagai penggerebekan, BNN mengamankan total 503.715 gram narkotika, terdiri dari: Sabu: 60.226 gram + 352 ml sabu cair, Ganja: 441.376 gram, Ekstasi: 2.134 butir (setara 791,77 gram), Kokain: 1.321 gram, Ganja sintetik: 80 ml, Bahan kimia padat: 4.674 gram, Bahan kimia cair: 5.483 ml.
BNN juga membongkar laboratorium rumahan (clandestine lab) untuk produksi sabu serta menyita vape mengandung narkotika.
Baca Juga : DPR Pertanyakan Lonjakan Anggaran BP Batam 2026 Hingga 278 Persen
Tak hanya narkotika, BNN turut mengungkap tindak pidana pencucian uang (TPPU) dari jaringan Sutarnedi cs di Palembang, Sumatera Selatan. Total aset yang disita ditaksir mencapai Rp52,7 miliar, hasil dari bisnis narkoba.
Dalam pemusnahan barang bukti, BNN memusnahkan: Sabu: 48.794 gram, Ganja: 387.656 gram, Ekstasi: 2.086 butir, Kokain: 1.310 gram, Bahan kimia prekursor: 4.638 gram + 5.237 ml.
Barang bukti ini berasal dari 11 provinsi, termasuk Sumsel, Kepri, Riau, Lampung, Jabar, Jatim, Bali, Kalteng, Kaltara, dan Sulsel.
Kepala BNN menegaskan, aksi masif ini menyelamatkan lebih dari 1,1 juta jiwa dari bahaya narkoba dan mencegah potensi kerugian ekonomi negara senilai Rp130 miliar.
“Ini bukan sekadar angka, tapi cermin nyata dari ancaman narkoba yang mengintai generasi penerus bangsa,” ujar Suyudi.
Baca Juga : Ekspor Ikan Kerapu Kepri Kembali Menggeliat, Gubernur Ansar: Potensi Kita Luar Biasa
Selain penindakan, BNN juga memperkuat pendekatan rehabilitatif dan pencegahan. Program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) terus didorong untuk melibatkan semua pihak: dari pemerintah daerah hingga tokoh masyarakat.
“BNN tak hanya bergerak secara represif. Kami ingin penyalahguna dipulihkan dan kembali menjadi bagian produktif masyarakat,” jelasnya.
Suyudi menutup pernyataannya dengan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat: “Perang melawan narkoba adalah perjuangan bersama. Mari jaga keluarga, sahabat, dan lingkungan demi Indonesia yang Bersinar – Bersih dari Narkoba.” (SN)
Editor : Mukhamad