Padatnya Masjidil Haram, Jemaah Sering Tersesat — Ini Tips Aman dari Petugas Linjam

Suasana di Masjidil Haram, kian hari kian padat. Ribuan jemaah dari berbagai penjuru dunia tumpah ruah, menciptakan lautan manusia yang berdesakan. (F-Kemenag)

Makkah (SN) – Suasana di Masjidil Haram, jantung spiritual umat Islam, kian hari kian padat. Ribuan jemaah dari berbagai penjuru dunia tumpah ruah, menciptakan lautan manusia yang berdesakan. Tak jarang, jemaah haji Indonesia terpisah dari rombongan, kebingungan mencari terminal bus, bahkan salah arah saat hendak pulang ke hotel melalui bus Shalawat.

Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam), Harun Al Rasyid, membagikan sejumlah tips penting agar jemaah tetap aman dan nyaman beribadah di tengah keramaian Masjidil Haram.
1. Hafalkan Rute Bus Shalawat dan Terminal Tujuan

“Setiap jemaah membawa kartu bus, itu jangan sampai ketinggalan. Kalau lupa rute, cukup lihat kartu itu,” ujar Harun.

Ia menekankan pentingnya mengenali terminal pemberangkatan dan kepulangan. Tiga terminal utama di sekitar Masjidil Haram adalah, Syib Amir, Melayani jemaah dari Syisyah dan Raudlah.
Jabal Ka’bah, Untuk jemaah dari wilayah Jarwal. Ajyad Menjangkau jemaah dari kawasan Misfalah.

“Selain nomor bus, hafalkan juga arah ke terminal masing-masing,” tambahnya.

Baca Juga : Aspirasi Masyarakat di DPRD Kepri: Infrastruktur, Pendidikan, dan Kesehatan Jadi Sorotan Utama

2. Jadikan Landmark sebagai Patokan

Jika tersesat, Harun menyarankan untuk menggunakan Zamzam Tower atau WC 3 sebagai titik orientasi. “Di sekitar WC 3 ada petugas Sektor Khusus Haram yang siap memberi petunjuk arah,” jelasnya. Titik ini kerap dijadikan pos utama karena strategis dan mudah dikenali.

3. Jangan Membawa Uang atau Perhiasan Berlebihan

Keamanan juga menjadi perhatian utama. Harun mengimbau jemaah tidak membawa uang dalam jumlah besar dan menghindari penggunaan perhiasan mencolok.

“Bawa secukupnya saja. Uang lebih baik dititipkan ke Ketua Kloter atau Ketua Rombongan dan disimpan di hotel,” ujarnya. Ini untuk meminimalkan risiko kehilangan atau menjadi sasaran kejahatan.

4. Pergi Berkelompok, Jangan Sendirian

“Usahakan ke masjid minimal berdua atau bertiga. Jadi kalau ada yang lupa arah, bisa saling bantu,” kata Harun.

Namun jika tetap terpisah dari rombongan, jemaah diimbau tetap tenang. Petugas akan membantu mengarahkan ke terminal yang tepat.

5. Selalu Bawa Kartu Nusuk

Terakhir, Harun mengingatkan agar jemaah selalu membawa kartu Nusuk, yang berfungsi layaknya paspor haji.

“Simpan di tas luar, rapatkan, agar tidak mudah jatuh atau dijambret. Kartu ini wajib ditunjukkan saat masuk ke Masjidil Haram,” pesannya.

Harun juga menekankan agar jemaah lansia dan yang memiliki kondisi kesehatan khusus tidak memaksakan diri salat di Masjidil Haram.

“Lebih baik salat di hotel, untuk mempersiapkan stamina menjelang puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” katanya. (SN)

Editor : Mukhamad

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *