NASIONAL

Lonjakan Mobilitas Nataru 2025–2026 Diprediksi Tembus 119 Juta Perjalanan, Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi

Pemerintah memproyeksikan lonjakan signifikan mobilitas masyarakat pada masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Proyeksi tersebut disampaikan Menhub Dudy Purwagandhi dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP) yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025). (F-BPMI Setpres)

Jakarta (SN) – Pemerintah memproyeksikan lonjakan signifikan mobilitas masyarakat pada masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Untuk memastikan perjalanan tetap aman dan lancar, berbagai langkah antisipatif telah disiapkan.

Proyeksi tersebut disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP) yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).

Berdasarkan hasil survei potensi pergerakan masyarakat, hampir separuh penduduk Indonesia diperkirakan akan melakukan perjalanan pada periode akhir tahun. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan Nataru tahun sebelumnya dan menjadi dasar penguatan layanan transportasi nasional.

“Hasil survei menunjukkan 42,01 persen penduduk Indonesia, atau sekitar 119,5 juta orang, berencana melakukan perjalanan pada akhir tahun. Angka ini meningkat 2,71 persen dibandingkan tahun lalu,” ujar Menhub.

Pergerakan penumpang terbesar diprediksi berasal dari provinsi-provinsi berpenduduk padat di Pulau Jawa, dengan tujuan perjalanan yang juga masih didominasi wilayah yang sama. Meski demikian, pemerintah memastikan pengawasan tetap dilakukan secara menyeluruh di seluruh daerah.

“Tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah dengan 20,23 juta orang, disusul Jawa Timur dan Jawa Barat,” jelas Menhub.

Ia menambahkan, wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa yang memiliki perayaan Natal signifikan tetap menjadi perhatian pemerintah.

“Meski tidak masuk 10 besar survei, daerah seperti Maluku, Papua, dan Kalimantan Barat tetap kami cermati,” tuturnya.

Dari sisi moda transportasi, mobil pribadi masih menjadi pilihan utama masyarakat saat libur akhir tahun. Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, pemerintah telah menyiapkan sarana dan prasarana lintas moda, mulai dari darat, laut, udara, hingga penyeberangan.

“Untuk transportasi darat kami siapkan 31.433 bus, transportasi laut 711 kapal, kereta api 2.670 rangkaian, transportasi udara 368 pesawat, serta 253 kapal penyeberangan,” kata Menhub.

Selain kesiapan armada, pemerintah juga memberikan stimulus sektor transportasi berupa diskon tarif guna meringankan beban masyarakat selama periode Nataru. Kebijakan ini dilakukan melalui koordinasi lintas kementerian dan BUMN.

“Diskon tarif tol sebesar 20 persen diberlakukan di 26 ruas jalan tol pada 22, 23, dan 31 Desember. Tahun lalu, diskon hanya sebesar 10 persen dan berlaku di 12 ruas tol,” jelasnya.

Sementara itu, untuk transportasi udara, pemerintah memberikan potongan harga tiket pesawat sebesar 13 hingga 14 persen untuk periode perjalanan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.

Menhub juga menegaskan dua isu strategis yang menjadi fokus utama pengelolaan Angkutan Nataru 2025–2026, yakni lonjakan penumpang dan potensi cuaca ekstrem.

“Ada dua isu strategis yang perlu diantisipasi, yaitu lonjakan penumpang yang berpotensi menimbulkan kemacetan dan kepadatan di simpul transportasi, serta risiko cuaca ekstrem. BMKG memprediksi curah hujan tinggi pada Desember hingga Januari 2026,” pungkasnya. (SN)

Sumber : BPMI Setpres
Editor : Emha

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *