Pesawat N219 Kembali Jadi Sorotan, Komisi VII DPR RI Puji Kesiapan PTDI Bangun Konektivitas Nusantara

Bandung (SN) – Pesawat N219 kembali mencuri perhatian saat Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Bandung, Senin (8/12/2025). Pesawat bermesin ganda buatan anak bangsa itu dinilai memiliki karakteristik yang sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara jarak pendek di Indonesia sebuah negara kepulauan yang menuntut konektivitas cepat dan efisien.
Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, bahkan secara langsung memuji kecocokan pesawat tersebut dengan kondisi geografis Indonesia.
“N219 ini saya lihat sangat cocok untuk Indonesia karena bisa menghubungkan satu pulau dengan pulau lain, satu kota dengan kota lainnya. Negara kita banyak kota, banyak pulau, banyak tempat. Dan semuanya harus terintegrasi,” ujarnya dalam sesi pemaparan dikutip dari laman resmi DPR RI.
Saleh menegaskan, kehadiran industri aviasi nasional bukan sekadar kebanggaan teknologi, tetapi menjadi pilar penting dalam menjaga integrasi wilayah sebagai identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kita berdoa industri pesawat terbang kita makin maju, makin besar, dan insya Allah makin menunjukkan eksistensinya di dunia internasional,” tambahnya.
Di sisi lain, Direktur Produksi PTDI, Dena Hendriana, memaparkan perkembangan terbaru pengembangan N219, termasuk peningkatan kapasitas dan ketahanan struktur agar mampu menghadapi medan ekstrem.
“Pengembangan yang paling dekat adalah N219. Kami sedang meningkatkan kapasitasnya menjadi lebih kuat dan bisa digunakan di Papua, sehingga lebih robust,” jelas Dena.
Ia menekankan bahwa N219 digadang-gadang menjadi tulang punggung transportasi udara bagi daerah kepulauan, pesisir, hingga wilayah tertinggal. PTDI kini terus mempercepat proses komersialisasi agar pesawat tersebut segera dapat dioperasikan oleh pemerintah daerah.
“Usaha kami sekarang adalah komersialisasi N219 sehingga bisa dipakai secara nyata oleh pemda dan menjadi konektivitas untuk daerah tertinggal,” ujarnya. (SN)
Editor : Emha
