100 Anak Kurang Mampu Siap Mulai Sekolah Berasrama Gratis Pertama di Tanjungpinang

Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah, bersama Wakil Walikota Raja Ariza dan jajaran Forkopimda, meninjau langsung lokasi SR sementara di Jalan Borobudur, Rabu (17/9/2025). (F-Diskominfo Tpi)

Tanjungpinang (SN) – Sebanyak 100 anak dari keluarga kurang mampu dan yang sebelumnya putus sekolah akan segera mengawali lembaran baru dalam hidup mereka. Mereka akan memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat (SR) Tanjungpinang pada 30 September 2025.

Sekolah berasrama penuh pertama di ibu kota Provinsi Kepulauan Riau ini tengah memasuki tahap akhir persiapan, yang kini telah rampung 91 persen. Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah, bersama Wakil Walikota Raja Ariza dan jajaran Forkopimda, meninjau langsung lokasi SR sementara di Jalan Borobudur, Rabu (17/9/2025).

“Insya Allah, anak-anak akan segera belajar di sini. Kami hadir untuk memastikan semuanya siap dan berjalan lancar,” ujar Lis. Ia menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto, dan Pemko Tanjungpinang bersama Forkopimda memberi dukungan penuh.

SR Tanjungpinang menjadi harapan baru bagi anak-anak yang selama ini tidak punya akses pendidikan. Saat ini, tercatat masih ada lebih dari 900 anak putus sekolah di kota ini. Kehadiran SR diharapkan bisa menjadi solusi nyata, meskipun tantangan tetap ada.

“Adaptasi terhadap sistem asrama dan kekhawatiran orang tua yang belum rela berpisah dengan anak adalah tantangan tersendiri. Karena itu, sosialisasi terus kami lakukan,” jelas Lis.

Ia menekankan bahwa program ini bukan sekadar pendidikan, tetapi juga langkah konkret dalam mengentaskan kemiskinan dan membangun kemandirian generasi muda.

SR mengusung kurikulum terpadu yang menggabungkan pelajaran umum, pendidikan agama, dan kejuruan. Pola ini dirancang agar siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki akhlak baik, jiwa kebangsaan, dan keterampilan hidup.

“Anak-anak kita siapkan agar mandiri dan tangguh menghadapi masa depan. Ke depannya, kami berharap mereka bisa melanjutkan ke sekolah-sekolah kedinasan yang dibiayai negara,” tambahnya.

Untuk jangka panjang, Pemko Tanjungpinang telah menyiapkan lahan seluas enam hektare di kawasan Madong sebagai lokasi pembangunan kompleks SR permanen. Pembangunan direncanakan dimulai pada Desember 2025.

“Nanti, jika gedung baru selesai, semua siswa akan pindah ke sana. Fasilitasnya lengkap dan semuanya gratis. Anak-anak cukup datang dengan niat belajar dan membawa diri,” kata Lis.

Sementara itu, Kepala Sekolah SR, Reni Putri Rahmadani, menyampaikan bahwa Kementerian Sosial telah menugaskan 19 guru untuk mengajar siswa dari jenjang SD hingga SMA. Empat guru berasal dari Tanjungpinang, sementara sisanya dari luar daerah. Mereka dijadwalkan tiba pada 25 September.

“Kami masih menunggu penempatan guru untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan Seni Budaya, tapi secara keseluruhan, tenaga pengajar sudah siap,” ujar Reni.

Fasilitas SR cukup lengkap untuk mendukung sistem sekolah berasrama. Terdapat empat asrama putri dan lima asrama putra, dengan kapasitas 14 siswa per kamar. Setiap 10 anak didampingi oleh satu wali asuh. Selain asrama, tersedia ruang belajar, mushola, UKS, dapur, serta ruang makan.

“Tim dari Kemensos juga dijadwalkan akan datang Kamis atau Jumat ini untuk meninjau kesiapan akhir, termasuk vendor makanan dan perlengkapan belajar,” tutup Reni. (SN)

Editor : M Nazarullah

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *