313 Nelayan Tradisional Batam Dapat Suntikan Rp6,78 Miliar untuk Tingkatkan Hasil Tangkapan

Pemko Batam melalui Dinas Perikanan menyiapkan anggaran fantastis sebesar Rp6,78 miliar pada tahun anggaran 2025 untuk mendongkrak produktivitas nelayan tradisional. (F-Diskominfo Batam)

Batam (SN) – Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Perikanan menyiapkan anggaran fantastis sebesar Rp6,78 miliar pada tahun anggaran 2025 untuk mendongkrak produktivitas nelayan tradisional. Bantuan tersebut dikemas dalam satu paket lengkap berupa kapal, mesin, dan alat tangkap.

Kepala Dinas Perikanan Batam, Yudi Admajianto, mengungkapkan bahwa proses pengadaan saat ini tinggal selangkah lagi. Mesin dan alat tangkap sudah siap untuk disalurkan, sementara pembuatan kapal sedang dalam tahap akhir.

“Untuk alat tangkap dan mesin sudah siap. Insya Allah bulan ini selesai. Kapal juga sudah dalam proses pembuatan. Nanti akan kita serahkan dalam satu paket lengkap: kapal, mesin, dan alat tangkapnya,” ujar Yudi pada Minggu (7/9/2025).

Baca Juga : Komunitas Kalamelayu Gelar Inkubasi Transliterasi Manuskrip Kepri, Hidupkan Kembali Warisan Sastra Klasik

Dari total anggaran tersebut, alokasi terbesar dialokasikan untuk pengadaan mesin boat dan sampan sebesar Rp3,86 miliar. Sementara Rp1,97 miliar digunakan untuk pembelian bahan dan alat penangkapan ikan, serta Rp944,5 juta untuk pengadaan boat pancung atau sampan.

Mayoritas mesin yang akan disalurkan memiliki kapasitas 15 PK, sesuai kebutuhan nelayan di lapangan. Meski begitu, Yudi menyebut pihaknya juga pernah menyalurkan mesin berkapasitas 40 PK pada tahun lalu untuk nelayan dengan kebutuhan lebih besar.

“Rata-rata nelayan mengajukan 15 PK, karena disesuaikan dengan ukuran kapal dan operasional mereka,” jelasnya.

Program ini menyasar 92 Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang menaungi sedikitnya 313 nelayan di berbagai wilayah pesisir Batam. Dengan paket bantuan ini, pemerintah berharap nelayan bisa lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada alat tangkap seadanya.

“Kami ingin nelayan lebih berdaya saing dan hasil tangkapannya meningkat. Ini juga bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan lokal,” tegas Yudi.

Lebih dari sekadar bantuan, program ini menjadi angin segar bagi nelayan tradisional untuk meningkatkan kesejahteraan, memperluas hasil tangkapan, dan menjaga kemandirian ekonomi pesisir Batam di tengah tantangan zaman. (SN)

Editor : M Nazarullah

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *