Program Makan Bergizi Gratis di Kepri Melesat! Mendag Budi Santoso: Pasokan Aman, Produksi Lancar

Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad, mengapresiasi pelaksanaan Program MBG di Provinsi Kepri yang dinilainya berjalan mulus dan tepat sasaran, Kamis (14/8/2025). (F-Diskominfo Kepri)

Batam (SN) – Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, mengapresiasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang dinilainya berjalan mulus dan tepat sasaran. Hal ini disampaikannya saat meninjau langsung dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG di Kampung Seraya, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam.

“Semua pasokan bahan makanan untuk produksi selalu lancar dan dikirim tepat waktu,” ujar Mendag Budi setelah meninjau proses pengolahan makanan, Kamis (14/8/2025).

Dalam kunjungan itu, Mendag didampingi oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyaksikan langsung tahapan kerja dapur SPPG, mulai dari pemilahan bahan baku, proses masak, hingga distribusi makanan ke para penerima manfaat.

Baca Juga : Skandal “Dapur Fiktif” di Program Makan Bergizi Gratis, Nurhadi: Ini Bukan Salah Teknis, Tapi Permainan

Budi menekankan pentingnya kualitas dan higienitas makanan, karena dapur SPPG berperan vital sebagai pusat produksi dan distribusi makanan bergizi gratis.

Tak hanya soal teknis, Budi juga menyoroti dampak positif MBG terhadap perekonomian daerah. Ia menyebut program ini mampu menggerakkan rantai pasok bahan makanan lokal – dari telur, ikan, daging, hingga sayur mayur – yang semuanya diserap oleh dapur-dapur MBG.

“Ekosistem pangan lokal ikut bergerak. Ini efek domino yang luar biasa,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyampaikan bahwa capaian MBG di wilayahnya sudah menyentuh angka 23 persen dari total target 516.419 penerima manfaat. Angka ini jauh melampaui capaian nasional yang baru mencapai 9 persen.

“Koordinasi lintas sektor yang solid menjadi kunci keberhasilan Kepri,” ujar Gubernur Ansar.

Meski demikian, Gubernur mengakui bahwa ketersediaan dapur SPPG di Kepri belum sepenuhnya ideal. Dari total kebutuhan 253 unit, baru tersedia 127 unit yang terdiri atas SPPG mandiri serta usulan dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan BIN. Artinya, masih ada kekurangan signifikan yang harus segera dipenuhi.

Mengacu pada kondisi geografis Kepri yang terdiri dari pulau-pulau terluar dan daerah 3T, dapur SPPG menjadi solusi paling tepat. Konsep dapur terpusat ini dinilai mampu menjamin distribusi makanan bergizi yang merata hingga ke pelosok.

Gubernur Ansar juga menekankan pentingnya sinergi antara Pokja MBG dan Badan Gizi Nasional dalam pendirian SPPG yang terencana dan sesuai kebutuhan daerah.

“Kita juga punya potensi pangan lokal yang harus kita manfaatkan untuk mendukung program ini,” tegasnya.

Di Kota Batam, program MBG sudah berjalan aktif melalui 26 dapur SPPG yang melayani 89.550 anak dari total 280.252 calon penerima manfaat. Dapur-dapur ini tersebar di delapan kecamatan, dengan sebaran terbanyak di Batam Kota (9 unit), disusul Sekupang (4), Batu Aji (3), dan lainnya. (Fik-SN)

Editor : Mukhamad

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *